Bisnis Properti Resikonya Paling Minim
rahasiabisnisproperti
Bicara soal bisnis, saat ini banyak orang yang ingin mencoba ke dunia perbisnisan. Mulai dari bisnis makanan, pakaian, dll. Menurut Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) bahwa bisnis yang mempunyai tingkat resiko paling rendah adalah bisnis properti.
Properti dikatakan memiliki resiko paling rendah dalam berbisnis adalah jika kita bandingkan dengan instrumen investasi lainnya, seperti; reksadana, bonds, deposito, ataupun saham, maka properti diniliai memiliki risiko paling rendah.
Panangian menjelaskan, terdapat lima risiko investasi yang akan timbul dan mau tidak mau harus dihadapi oleh calon investor apabila akan membenamkan dananya pada instrumen-instrumen investasi populer.
Lima risiko investasi tersebut antara lain adalah
1 . risiko bisnis (business risk), didalam hal resiko bisnis
untuk bisnis properti cenderung paling sedikit resikonya jika
dibandingkan dengan deposito karena harga properti akan terus
naik sedangkan suku bunga deposito turun naik. Meskipun ada
harga terkoreksi namun volatilitasnya tidak akan sedinamis
instrumen saham dan reksadana.
2 . risiko suku bunga (interest risk), dakam hal resiko pada suku
Bunga untuk saham dan reksadana tingkat resikonya paling tinggi
Sedangkan untuk properti dan deposito justru tingkat resikonya
Relatif rendah.
3 . risiko inflasi (inflation risk), pada resiko ini deposito dan saham
adalah yang paling tinggi mengalami resiko sedangkan untuk
properti masih relatif kecil tingkat resikonya.
4 . risiko likuiditas (liquidity risk), dalam resiko ini deposito paling
tinggi mengalami risiko dan satu-satunya risiko yang cukup berat
untuk sektor properti adalah tidak bisa menjual cepat.
5 . risiko pasar (market risk), dalam hal risiko pasar hampir sama
Dengan risiko inflasi.
Tingkat pertumbuhan investasi properti per tahun, bisa mencapai 15 persen sampai 20 persen. Sementara untuk deposito hanya 6 persen hinggai 7 persen, dan reksadana 10 sampai 12 persen, kemudian untuk saham hanya 15 persen.
Menurut Panangian, Ada 4 (empat) hal yang harus diperhatikan oleh para investor sebelum mereka menanamkan dananya di sektor properti yaitu
1 . Lokasi
Lokasi adalah hal yang terpenting jika ingin membeli properti oleh karena itu lokasi yang dipilih harus strategis dan akses mudah dijangkau dari berbagai arah.
2 . Developer
Sebelum membeli properti pastikan properti yang Anda beli dikembangkan oleh developer tepercaya dan tentunya dengan komitmen tinggi serta rekam jejak yang positif.
3 . Harga jual
Beli properti pada waktu harga jualnya rendah atau ketika ada penawaran perdana.
4 . Perhatikan dan ikuti progres pembangunannya
Hal ini penting sebab, semakin maju pekerjaan konstruksinya, akan semakin laju pula pertumbuhan nilai investasi yang ditanamkan.
Sumber: Kompas
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.
Ad est audire imperdiet. Cum an docendi assentior. Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.
Has possit definiebas ne. Sed dico consul ut. Eu labore efficiantur pro. Sed legimus probatus pericula ea, cum oratio labitur concludaturque ne. Mei cu viris moderatius.
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.