Pembangunan Tol Cisumdawu
bajigoerholic
Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dauwan ( Cisumdawu) mempunyai beberapa bagian. Bagian pertama sepanjang 12.205 kilometer yang menghubungi Cileunyi dan Rancakalong dan bagian kedua yang telah masuk ke seksi kedua dengan panjang 17.05 kilometer ruas dari Rancakalong ke Sumedang dari enam seksi yang ditargetkan. Bagian ketiga dari Sumedang - Cimalaka sepanjang 3750 kilometer dan bagian Keempat sepanjang 8200 kilometer dari Cimalaka hingga Legok. Seksi kelima dari Legok ke Ujung Jaya Sepanjang 16,420 kilometer dan Seksi ke enam dari Ujung Jaya ke Dawuan sepanjang 4,230 kilometer.
Pada tahap kedua ini juga dibangun terowongan sepanjang 472 meter ini tepatnya berada di Bukit Cilengsar. Terowongan yang sedang dibangun dalam dua lajur ini dipilih sebagai solusi yang lebih efektif agar tidak membelah bukit. Pengerjaan membelah bukit akan memakan biaya lebih banyak dan lebih merepotkan. Pembangunan terowongan ini diklaim sebagai satu-satunya jalan tol di Indonesia, dan proyek ini diberikan kepada Metallurgy Corporation Of China mengikuti metode New Austrian Tunneling
Pembangunan jalan tol ini membuat harga tanah disekitarnya melejit, contohnya bila harga di dalam hanya Rp 80 ribu per meter, harga di pinggir jalan tol bisa mencapai 2 juta per meter persegi.
Pembangunan jalan tol ini banyak menemui kendala dan tak kalah sulitnya dengan pembangunan tol Cipularang. Kesulitan dari memotong pegunungan sampai ke pembebasan tanah harus dihadapi dalam proses pembangunan tol Cisumda. Pemerintah mempunyai rencana untuk menyelesaikan seluruh pembangunan Tol ini pada tahun 2019. Biaya yang tidak sedikit untuk pembangunan tol ini diperoleh dari APBN dan pinjaman dari pemerintah China dengan porsi 65% dana pinjaman dan sisanya 35% dana APBN. Walaupun hambatan yang harus dilalui tidak sedikit, pemerintah berjanji akan menyelesaikan pembangunan fase 1 dan 2 pada akhir 2016 dan 2018
Tol Cisumdawu dengan panjang total 61,675 kilometer ini akan mempunyai fungsi penting bila telah selesai dibangun, seperti untuk meningkatkan perekonomian di propinsi Jawa Barat, seperti Bandung, Cileunyi, Sumedang dan Cirebon. Fungsi kedua yang juga sangat penting adalah meningkatkan kapasitas penghubung dari Bandung ke Cirebon dan sebagai konektor antara Bandara Internasional Kertajati dengan Bandung.
Sumber : Kompas.com
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.