Sejuta Rumah Sudah Terbangun Separuhnya
antaranews
Berdasarkan catatan terakhir sampai dengan bulan Oktober 2015, pembangunan sejuta rumah sudah berdiri separuh dari target yang diharapkan. Pada menjelang akhir tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) terus merilis progres Pembangunan Satu Juta Rumah dan hingga bulan oktober ini data terakhir rumah yang sudah terbangun adalah sebanyak 512.198 unit.
Pembangunan Satu Juta rumah dibedakan menjadi dua jenis rumah yaitu rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan rumah untuk masyarakat Non-MBR. Banyaknya rumah yang dialokasikan untuk masyarakat MBR sebanyak 603.516 unit sedangkan untuk masyarakat Non-MBR sekitar 396.484 unit.
Sisanya sekitar 487.802 belum dibangun dengan rincian sebagai berikut, untuk MBR sebanyak 226.234 unit dan untuk non MBR sebanyak 260.838 unit. Rumah yang belum terbangun tersebut sudah pasti akan menjadi fokus Kementerian PUPR sampai tahun 2019 nanti, demikian yang disampaikan oleh Direktur Perencanaan Penyediaan perumahan Kementerian PUPR, Dedi Permadi, di Jakarta.
Banyaknya unit rumah yang belum dibangun tidak lepas dari adanya suatu kendala misalnya keterbatasan atas lahan, perizinan yang sulit, regulasi serta faktor pembiayaan. Terkait masalah pembiayaan, tingginya suku bunga KPR perbankan adalah salah satu yang menjadi masalah bagi perumahan MBR. Pada dasarnya MBR ini mayoritas adalah pekerja informal dan mereka juga sering mengalami kesulitan dalam mengakses KPR ke perbankan.
Dalam hal ini pemerintah akan terus memberikan dorongan bagi mereka untuk menabung misalnya selama 2 tahun, kemudian akan di lihat bagaimana perkembangannya setelah itu baru bisa diberikan subsidi dengan jangka waktu selama 5 hingga 10 tahun, jelas Direktur Jenderal Pembiayaan perumahan PUPR, Maurin Sitorus.
Maurin mengatakan bahwa dalam hal ini pemerintah juga akan membuat kebijakan terkait pembiayaan bagi perumahan MBR. Kebijakan tersebut antara lain adalah untuk menerapkan suku bunga 5 persen fixed 20 tahun, uang muka sebesar 1 persen dengan bantuan pemerintah,serta pembebasan sebesar PPN 10 persen.
Sumber: kompas
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.