Dana 2 Juta Cukup Untuk Tinggal Di Apartemen Studio
okezone
Zaman sekarang banyak orang memilih apartemen sebagai salah satu pilihan tempat tinggal khususnya bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Hunian vertikal ini sudah mulai banyak diminati oleh kalangan menengah sebab harganya cukup terjangkau jika disbanding dengan rumah biasa (landed house).
Disamping itu konsumen juga bisa memilih apartemen yang lokasinya dekat dengan tempat kerjanya dengan begitu perjalanan ke kantor lebih efisien.
Tinggal di apartemen tidak sama dengan tinggal di rumah biasa. Tentu saja jika tinggal di apartemen pastilah ada konsekuensinya. Adapun yang membedakan rumah biasa dengan apartemen adalah apartemen harus dikelola dan dirawat secara rutin oleh profesional ataupun manajemen yang ditunjuk oleh perhimpunan warga yang menempati apartemen tersebut.
Perawatan yang harus diperhatikan oleh pengelola seperti pada area bersama, yakni koridor, fasilitas ataupun area publik misalnya taman, kolam renang, sport club, dan area lift juga hal penting yang harus diperhatikan.
Sama halnya dengan pengelolaan kebersihan dan keamanan. Untuk mengelola kebersihan dan juga keamanan para penghuni ataupun pemilik apartemen harus mengeluarkan biaya pemeliharaan (service charge).
Senior Associate Director Residential Cushman & Wakefield, Tikam Sujanani, mengatakan pada sebuah perusahan manajemen dan konsultan properti, biaya service charge itu bermacam-macam berdasarkan pada segmen ataupun kelas dari apartemen tersebut.
Service charge untuk kelas apartemen menengah rata-rata sebesar Rp 15 sampai 20 ribu per meter persegi, sementara untuk kelas menengah atas sebesar Rp 25 sampai 30 ribu per meter persegi dan untuk kelas apartemen premium tarifnya sebesar Rp 50 ribu per meter persegi.
Service charge yang diberlakukan di apartemen masih dinilai wajar karena lebih besar dari IPL (iuran pengelolaan lingkungan) rumah biasa. Jika Anda menempati apartemen menengah dengan tipe studio (21 m2) biaya servis yang dikeluarkan sekitar Rp 315 ribu per bulan, namun yang cukup tinggi adalah biaya operasionalnya.
Iwan Risdianto, Divisi Marketing Wismaya Residence, Bekasi, mengutarakan bahwa biaya listrik dan air untuk tipe studio adalah berkisar Rp 1,5 juta. Dan masih ada biaya tambahan lagi seperti biaya gas (elpiji) jadi dihitung-hitung biaya operasionalnya untuk menghuni tipe studio adalah sebesar Rp2 juta per bulan dan itu juga belum termasuk angsuran bulanannya.
Mahalnya biaya listrik dan air dikarenakankan jaringannya hanya sampai di luar gedung saja. Sedangkan PLN dan PDAM tidak mau mengelola ataupun bertanggung jawab untuk jaringan di dalam gedung.
Hal ini lah yang menyebabkan pemeliharaan dan pengelolaan ditangani pelh badan pengelola. Disinilah badan pengelola menerapkan tarif lebih tinggi dari tarif pada umumnya. Dalam hal ini biasanya yang sering menimbulkan konflik dengan penghuni, adalah karena kurang transparannya badan pengelola dalam hal biaya-biaya yang dikeluarkan.
Sumber: housingestate
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.