www.peluangproperti.com

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menganalisa sering sekali adanya perbaikan Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa. Namun sebelumnya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah sering melakukan pengerjaan tahun 2013-2014.

BPK pun sering mendengar ada pejabat daerah yang terlibat dalam proyek tersebut. Menteri Basuki Hadimuljono selaku Mentri PUPR pun beranggapan, hal tersebut tidak kunjung selesai dikarenakan perbaikan Jalan Pantura begitu panjang.

“Perbaikan Jalan Pantura melebihi 400 kilometer, Jadi jika tahun ini memperbaiki 20 kilometer disini, maka tahun depan memperbaiki 50 kilometer disana, jadi terlihat tidak rampung-rampung,” perjelas Basuki pada hari Rabu 17 Juni 2015.

Dalam masa audit, BPK menemukan terdapat kekurangan drainase pada jalur pantura, jika terdapat drainase, maka kemungkinan drainase tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Sebab drainase tidak berfungsi adalah kurangnya pemeliharaan jalan sebagai bangunan, kemudian berimbas pada umur dan kerusakan jalan.

Dari hasil rapat terdapat buku hasil pemeriksaan BPK. Tindak lanjut atas pemeriksaan BPK tersebut adalah, akan dibangun drainase jalan nasional pada tahun 2016.

Basuki semakin bernafas lega dengan adanya tol Cikopo-Palimanan, yang akan mengurangi jalur kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 35.000 rata-rata per hari. Hal tersebut dijadikan angin segar, karena dampaknya pemeliharaan di Jalan Pantura jadi lebih baik.

Basuki mengibaratkan Jalan Pantura adalah layaknya rumah tipe 36 meter persegi yang jika dihuni oleh pasangan menikah muda, akan terasa luas. Namun, saat pasangan ini sudah memiliki anak, rumah tersebut menjadi sempit.

"Sekarang ini, makanya dengan tambahan 2 lajur di jalan tol bisa lebih leluasa lagi. Mudah-mudahan beban Jalan Pantura akan lebih ringan," jelas Basuki.

Sumber : Kompas