Tahun Depan Pembangunan Kampung Deret Akan Di Lanjutkan
satuharapan
Program pembangunan kampung deret yang pertama kali di mulai pada saat pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang sempat terhenti. Kampung deret ini di bangun didaerah perkampungan kumuh di wilayah Jakarta tepatnya di daerah Petogokan, Jakarta Selatan. Pembangunan yang sempat terhenti ini rencananya akan di lanjutkan lagi pada tahun depan.
Program pembangunan kampung deret di nilai cukup sukses didalam melakukan penataan di kawasan kumuh. Pembangunan ini dihentikan karena adanya beberapa titik di kampung deret dan telah dibangun di atas lahan milik negara.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta Ika Lestari Adji, mengatakan bahwa pada saat ini masih dilakukan beberapa kajian terhadap program kampung deret yang telah berjalan sejak periode 2013-2014.
Disamping adanya permasalahan mengenai kepemilikan lahan, timbul juga persoalan lainnya yakni banyak oknum pengurus RT/RW yang mengambil keuntungan secara sepihak. Bahkan ada pula kajian yang menyebutkan sekitar 20 persen pembangunan kampung deret yang telah dilaksanakan itu tidak tepat pada sasaran, ujar Lestari Adji di Balaikota, Selasa (16/6)
Oleh Karena itu kajian tersebut akan diintensifkan dengan meliputi aspek kawasan, legalitas lahan, dan pendataan warga. Pada kajian pendahuluan ini juga diharapkan dapat memperbaiki adanya kekeliruan dan menghindari adanya penyelewengan.
Para peminat untuk program ini sangat banyak jika dilihat dari dari berbagai kelurahan khususnya yang tinggal kawasan kumuh dan tidak tertata. Yang telah diprogramkan pada waktu yang lalu banyak yang menagih janji, namun seperti yang telah di utarakan diatas bahwa untuk melanjutkan pembangunan ini harus di evaluasi terlebih dahulu agar tidak salah sasaran lagi. Semoga tahun depan pembangunan ini dapat dilanjutkan dan berjalan dengan baik.
Sumber: housingestate
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.