Rusun Gratis Dari Pemerintah Disewakan Oleh Warga
Kompas
Fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah kepada warga Marunda - Cilingcing banyak yang disalah gunakan. Banyak warga penghuni rumah susun yang diterima gratis dari pemerintah kembali disewakan ke pihak lain.
Dalih-dalih ekonomi yang tidak cukup, mereka jadikan alasan untuk menyewakan unit rusun tersebut. fasilitas yang diberikan gratis oleh pemerintah itu disewakan kepada orang lain tanpa diketahui (ilegal).
Agar tidak diketahui banyak orang, pemilik rusun biasanya mengaku bahwa orang penyewa gelap itu adalah saudara mereka.
Rabu, 25 Mei 2015, kata warga “Penghuni gelap biasanya diaku sebagai keluarga dari yang punya rusun, jadi mereka menetap disana,” penjelasan seorang warga Marunda yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Selain keterangan palsu mengaku sebagai keluarga pemilik runsun, mereka juga memberikan alasan menyewakan rusunnya dikarenakan lokasi rusun jauh dan tidak mudah terjangkau dari tempat kerja mereka.
“Salah satu penghuni mengaku bekerja di Bandara Soekarno Hatta, dan dia memilih tinggal di daerah sana, jadi rusunnya sini tidak ditempati, jadi disewain sama orang lain deh,” lanjut warga tersebut.
Untuk setiap rusun diperoleh subsidi dari pemerintah DKI, setiap warga hanya membayar uang sewa sebesar Rp 160 ribu sitap bulan. “Di sini hanya membayar sewa Rp 160 ribu setiap bulan, dan itu tidak termasuk utk bayar air pam dan listrik. Harga sewanya semakin murah jika letak rusunnya semakin atas. Perbedaannya Rp 8 ribu perlantai,” kata warga itu.
Parahnya lagi, ada pemilik rusun yang menjual unit rusunnya kepada orang lain, dengan harga berkisar 15 juta sampai 25 juta, sama halnya dengan sewa, makin keatas harganya makin murah.
Padahal jelas-jelas telah diatur dalam Pergub atau Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 111 tahun 2014. Setia orang dilarang mengalihkan dan memidahtangankan hak sewa atau mengontrakan satuan rusuawa kepada pihak ketiga.
Sumber : MetroTV News
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.