398 Senin, 02 Februari 2015 | 17:52:17

Naik turunnya industri Keramik sejalan dengan sektor Properti

Naik turunnya industri Keramik sejalan dengan sektor Propertiindustri keramik - senikeramik

Dengan semakin berkembangnya industri properti, serta merta industri yang berkaitan dengan properti pun akan ikut tergerek naik. Sehingga industri keramik juga memacu produksinya dalam dua tahun terakhir ini.

Elisa Sinaga, Ketua umum Asosiasi Aneka Industri keramik Indonesia (ASAKI) mengatakan pada dua tahun ini terjadi investasi besar-besaran pada industri keramik. Alhasil ketika sektor properti mengalami perlambatan, kapasitas pun dirasa berlebih.

Menurut Elisa, saat ini kapasitas yang ada didata ASAKI adalah 550 juta m2 per tahun, sementara kebutuhan pasar dalam negeri hanya 490 juta - 500 juta perm2 pertahun. Selain itu, pasokan dari keramik impor juga menyebabkan kelebihan pasokan keramik di Indonesia.

Untuk itu, pihak ASAKI meminta pemerintah agar mampu mengendalikan pasokan keramik dari impor, dengan membatasi pelabuhan untuk measuknya produk keramik dari luar.

Dari Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William mengatakan sektor properti akan kembali menggeliat, otomatis permintaan keramik akan kembali meningkat lagi. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk membangun 1 juta rumah dan berbagai target pembangunan yang menjadi pemicu.

Walaupun begitu William masih memperkirakan kenaikan tidak akan terlalu signifikan, karena itu kepada pengusaha keramai agar tidak fokus pada perumahan baru, tetapi juga pada segmen renovasi.

Lain lagi dengan pelaku langsung industri ini, dari PT Inti Keramik Alamsari Industri, Vincentius An Eng optimis pasar industri keramik tumbuh di kisaran 10%-15%. Hal ini mengacu kepada proyeksi kenaikan pasar properti.

Sumber : bisnis, antara

📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

Pencarian Berita