Proyek infrastruktur Jakarta terhambat pembebasan lahan
infrastruktur Jakarta
Proyek-proyek infrastruktur yang diharapkan selesai pada tahun 2014 dikabarkan ditangguhkan dan dialihkan ke dalam anggaran 2015. Penyebab dari penangguhan tersebut bermacam-macam, seperti akuisisi lahan, berbagai macam delay, dan perijinan dari pemerintah untuk proyek multi years.
Kepala dinas Pekerjaan Umum Agus Priyono mengatakan bahwa proyek-proyek yang ditangguhkan tersebut menyebabkan penyerapan anggaranpun menjadi lambat. Agus mengatakan dinasnya hanya menyerap 8,75 persen dari anggaran sebesar Rp 6.29 triliun.
Agus menjelaskan kesulitan dalam menyerap anggaran dikarenakan proyek-proyek yang berlangsung terbentur kendala pembebasan lahan. Agus mengeluhkan kompleksnya negosiasi dengan pemilik lahan untuk menentukan kompesasi.
Dinas PU mengacu kepada NJOP sebagai acuan untuk menghitung harga tanah yang akan dibebaskan. Sedangkan warga menolak nilai dari NJOP tersebut karena harga pasar yang jauh lebih tinggi.
Dinas PU sebenarnya sudah menyediakan dana yang cukup besar untuk pembebasan lahan. Telah disiapkan Rp 200 miliar untuk pembebasan dalam konstruksi bendungan besar di Ciawi Bogor, Rp 250 miliar untuk pembebasan lahan proyek pelebaran jalan Sungai Pesanggrahan di Jakarta Selatan. Kemudian Rp 150 miliar untuk pembebasan lahan dalam proyek reservoir di Sunter, Jakarta Utara.
Total dana yang dikeluarkan adalah Rp 1,6 triliun untuk pembebasan lahan di kota jakarta.
Beberapa proyek yang dialihkan ke 2015 adalah seperti kontruksi jalan layang yang menghubungkan Manggarai dengan Universitas Indonesia, dan penghubung Kampung Melayu dengan Pulo Gebang.
Proyek-proyek yang ditangguhkan tersebut diantaranya adalah perlu dan penting untuk dilakukan, seperti jalan layang yang melintasi Bintaro dan Permata Hijau. Agus berharap agar pemerintah mampu mempercepat perizinannya, sehingga proyek multi year tersebut bisa dilangsungkan.
Sumber : Jakarta Post
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.