Jangan Mengandalkan APBN untuk Pembangunan Infrastruktur
kemenkeu
Pemerintah tidak akan bergantung Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN dalam membangun infrastruktur di tanah air. Sebab, dana infrastruktur dapat diperoleh dengan menjalin kerjasama dengan sumber lain.
“Kita harus pandai-pandai menjalin kerjasama dengan sumber lainnya, seperti BUMN, private sector. Namun jika kita menekan private sector, kondisi investasinya harus benar dulu,” terang Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, di Jakarta, Senin malam (27/10).
Bambang menerangkan, apabila mendorong private sector tetapi iklim investasinya masih rabun. Hal tersebut akan semakin menjadikan kemacetan pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Jangan sampai sudah mendirikan pembangkit listrik yang besar, telah dapat pemenang yang sesuai, namun lahannya tidak dapat dibebaskan. Atau bangun jalan tol trans Jawa, tidak dapat rampung,” terangnya.
Bambang berpendapat, iklim investasimerupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor. Jangan sampai persoalan seperti sulitnya perizinan serta pembebasan lahan menghadang pembangunan nasional.
“Jadi, antusiasme pemodal dapat lesu, hanya karena mereka menyaksikan, oh Indonesia belum ada kejelasan. Saya serahkan uang sekarang, belum pasti ada hasilnya di waktu lima ataupun 10 tahun kemudian,” ucap Bambang.
Bambang juga menceritakan saat ada problema pembebasan lahan bagi pembangunan infrastruktur Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta yang pada akhirnya bisa dipecahkan dengan cara komunikasi persuasif terhadap masyarakat.
“Barusan kebetulan Bapak Presiden cerita tentang JORR tersebut, JORR yang akhirnya rampung sewaktu beliau menjabat sebagai gubernur. Hal tersebut hanya disebabkan ada 140 warga, namun dengan adanya pendekatan persuasif, perorangan, datang pribadi, pada akhirnya mencapai kesepakatan. Mereka ingin keluar, pada akhirnya sekarang kalian dapat menikmati,” ucapnya.
Sumber : okezone
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.