www.peluangproperti.com

Melembagakan pendidikan dan penelitian merupakan upaya efektif dalam memajukan masyarakat dan negara. Korea Selatan, negara Asia yang mengalami kemajuan pesat, adalah teladan yang patut ditiru. Negara ini berambisi menjadi pusat dunia bagi riset dan pengembangan tanaman dan hewan langka. Tak tanggung-tanggung, Korea Selatan menunjuk SAMOO Architects & Engineers sebagai perancang kompleks bangunan The National Research Center for Endangered Species tersebut.

Lokasi pusat penelitian berada di Yeongyang-gun, kawasan terbersih di negeri semenanjung ini. Luas kompleks bangunan mencapai 16.030 meter persegi. SAMOO mendesain kompleks pendidikan dan penelitian ini dengan menyelaraskan topografi sekitarnya.

Fitur fungsional, mereka pertahankan melalui pembagian kompleks bangunan menjadi tiga zona yakni zona inti, zona penyegaran, dan zona penelitian.

Zona inti mencakup pusat pengunjung, gedung perkantoran dan pusat karantina yang semuanya terletak di sekitar alun-alun yang dinamakan pusat radial. Lokasi zona inti, dekat pintu masuk kompleks. Ini dilakukan untuk menjamin aksesibilitas agar mudah dicapai.

Sementara zona penyegaran terdiri atas penginapan yang didedikasikan bagi para pengunjung dan peneliti dari berbagai organisasi penelitian dan negara berbeda.

Sedangkan zona penelitian menyediakan fitur dasar yang diperlukan untuk seluruh kompleks di sekitar unit modular yang disebut satuan sel.

Satuan sel sendiri merupakan kombinasi peternakan hewan dalam dan luar ruang yang dikelompokkan dengan fasilitas penelitian. Unit ini akan memberikan fleksibilitas bagi ekspansi di masa mendatang sesuai dengan kebutuhannya.

Kompleks bangunan ini nantinya berorientasi ke arah selatan, sesuai dengan analisa computational fluid dynamics (CFD). Pemerintah mengharapkan kontribusi lebih banyak dari bangunan ramah lingkungan berkelanjutan semacam ini.

Sumber : Kompas