www.peluangproperti.com

Rumah kontrakan sebanyak enam pintu, ambruk sedalam lima meter di pinggir Kali Lengkak, Rabu (5/2) sore.  
Rumah kontrakan ini berlokasi di Perumahan Bekasi Jaya Indah (BJI) Jalan Mawar X, RT 17/RW 13, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.   Insiden ini, tidak memakan korban jiwa para penghuni rumah. Namun harta benda milik penghuni rumah tidak sempat diselamatkan dan tertimbun runtuhan bangunan.  

"Kejadian sekitar pukul 16.00 WIB. Saya baru pulang kerja pukul 16.30 WIB, sudah ambruk," ujar Andi Supriyadi (29), salah satu penghuni rumah kontrakan yang ambruk.  

Andi tidak sempat menyelamatkan harta benda di dalam rumahnya. "Semua perabotan ikut tertimbun runtuhan rumah," ungkapnya.

Tidak hanya harta benda milik Andi yang ludes tertimbun reruntuhan rumah, dua rekan kerjanya yakni Hamid dan Rudiana, yang mengontrak bersebelahan juga menjadi korban.  

Bahkan dua motor milik Rudiana dan Hamid ini ikut tertimbun longsoran. Beruntung tim rescue berhasil mengangkat kedua motor tersebut.  

Hamid memiliki bayi berusia lima bulan tapi keluarga ini sempat menyelamatkan diri saat kejadian.  

Menurut Ketua RT 17, Muhammad alias Bule, mengatakan enam kontrakan tersebut hanya diisi penghuni empat rumah sedangkan dua lainnya tidak dihuni.  

"Kontrakan sudah berdiri sejak lima tahun lalu. Namun dibangun seperti rumah panggung, di bawah rumah tidak ada tanah hanya tiang penyangga setinggi 5 meter," ujar Bule.  

Menurut dia, seminggu lalu terjadi banjir tinggi hingga Kali Lengkak meluap tinggi merendam tiang pancang rumah kontrakan ini.  

"Satu penghuni sudah mengosongkan rumahnya karena ada tanda-tanda retak di bagian dinding. Kami sempat beritahu pemilik kontrakan tapi belum sempat dilihat pemilik rumah, bangunan sudah ambruk," ujar Andi.  

Sementara itu, Kasi Trantib dan Limnas Kelurahan Bekasi Jaya, Nurdin, akan mengecek terkait kepemilikan tanah tersebut.  

"Menurut warga sekitar, bangunan yang ada di bantaran Kali Lengkak ini sudah mempunyai sertifikat tanah. Nanti kami akan cek lagi apakah benar telah memiliki IMB dan bersertifikat," ujar Nurdin. [MKL/L-8]

Sumber : Suara Pembaruan