389 Kamis, 21 November 2013 | 17:25:22

Bangun Kastil, Tukang Kue Ini Dapat Ancaman

Bangun Kastil, Tukang Kue Ini Dapat Ancaman

Di tengah gandrungnya Pemerintah China melancarkan program urbanisasi dan membangun ratusan bahkan ribuan blok apartemen serupa, seorang jutawan asal Negeri Tiongkok ini justru membangun impiannya sejak kecil, yaitu mendirkan sebuah kastil. Kontan saja, kelakuan pengusaha kue ini menuai protes keras dari pemerintah setempat.

Seperti dikutip dari laman afp.com, Liu Chonghua, pengusaha kaya di bidang kulinari itu sering mendapat telepon gelap dari seseorang. “Saya sering mendapat telepon ancaman dari seseorang yang mengatakan akan melindas saya dengan mobil,” ujar Liu.

Dua tahun lalu, beberapa pejabat Kota Chongqing mendatanginya dan memerintahkan Liu agar merubuhkan kastil setinggi 16 meter yang dihuninya. Kesalahannya, menurut Liu, hanya karena ia tidak ingin tinggal di apartemen serupa tapi tak sama besutan pemerintah.

Liu yang masa kecilnya terbilang pahit, ingin merasakan nyamannya tinggal di istana layaknya bangsawan Inggris di abad pertengahan. Walhasil, hingga saat ini, sudah enam kastil megah yang ia dirikan.

Liu mengaku, ia mendapat inspirasi dalam membangun kastil antara lain dari kisah-kisah dongeng Disney seperti Aladdin dan istana warna-warni ala Neuschwanstein yang dibangun di era Raja Ludwig II dari Bavaria di abad ke-19. Tak ketinggalan, karya-karya arsitek Spanyol Antoni Gaudi juga ikut menginspirasi kastilnya.
 
Tak kurang USD16 juta (Rp184,94 miliar) telah dihabiskan Liu untuk mewujudkan impian masa kecilnya itu. Sebagian dikatakannya berasal dari tabungannya sendiri, dan sebagian merupakan pinjaman dari teman-temannya.

Liu tak akan berhenti sampai di sini, karena proyek kastil selanjutnya sudah menanti. “Saya akan membuat mahakarya kastil yang akan mengguncang dunia,” ujarnya.

Im Suryani
Sumber: Rumah

📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

    Berita Terkait

    Tidak ada artikel terkait

Pencarian Berita