Rumah Baru Terancam Dengan Kehadiran Rumah Seken
tunguntung
Pengembang merasa terancam dengan kehadiran properti rumah seken. Hal ini dinilai akan menjadi ancaman bahkan akan menekan penjualan rumah baru yang dikeluarkan oleh para pengembang. Berbagai kalangan pengembang menuding permasalan yang terjadi dalam penjualan rumah baru ini salah satunya adalah dikarenakan adanya suatu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah yang tidak propasar. Dengan demikian para pengembang mengatakan bahwa properti seken ini telah mengancam penjualan properti prime.
Persoalan ini adalah merupakan salah satu efek dari regulasi pemerintah yang terjadi di tahun 2015. Dimana dampak dari adanya properti seken yang sangat tidak menguntungkan bagi inudustri properti di tanah air, sebab para pengembang menjadi kesulitan dalam memasarkan properti barunya, seperti yang disampaikan oleh Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, di Bekasi.
Menurut Adrianto tidak sedikit konsumen yang membeli properti saat pada saat launching hanya karena untuk mendapatkan harga perdana yang tentunya lebih murah. Namun setelah dua tahun kemudian saat propertinya sudah selesai dibangun maka sipemiliknya akan menjual propertinya yang tentu saja dengan keuntungan mencapai hingga 50 persen.
Saat ini keadaannya berbeda antara perumahan baru dengan perumahan seken karena pemilik kapital lebih banyak yang menahan diri dan lebih memilih pasar seken karena dinilai lebih fleksibel.
Penjualannya ataupun pemasarannya disamping dengan end user juga melalui investor. Karena itu dengan keadaan seperti ini motivasi untuk kalangan investor beralih ke rumah seken.
Untuk properti tipe tertentu, dalam memasarkannya atau end user-nya justru lebih kecil jika dibandingkan dengan investor. Hal ini juga dilihat dari lemahnya nilai rupiah juga membuat orang lebih memilih properti seken, tahan sebentar dijual lagi pasti dapat untung.
Sumber: housingestate
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.