www.peluangproperti.com

Pembangunan Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) meanglokasikan anggaran untuk membangun perumahan yang ditujukan kepada Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia (TNI/Polri) sejumlah Rp 1 triliun. Dana tersebut pada akhirnya  akan dipergunakan untuk membangun rumah TNI di daerah perbatasan.

Program tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2016 dan di alokasi dana sebesar Rp 1 triliun yang anggarannya akan disiapkan pada tahun ini. Dana tersebut akan dibagi dua yaitu untuk TNI sebesar Rp 700 miliar dan Polri sebesar Rp 300 miliar, demikian yang disampaikan oleh ujar Direktur Jenderal Penyediaan perumahan Syarif Burhanuddi.

Mengenai penambahan anggaran, Syarif belum bisa memastikan besarnya kenaikan untuk rumah TNI/Polri tersebut.

Dalam hal ini, beliau mengatakan bahwa dana ini akan diprioritaskan untuk pembangunan rumah TNI di daerah perbatasan dan daerah terpencil.
Pada dasarnya, keadaan perumahan TNI/Polri di daerah perbatasan tidak layak huni dan perlu ditingkatkan. Dalam hal ini Syarif tidak ingin, kualitas rumah TNI/Polri kalah dengan tentara di negara tetangga.

Proyek pembangunan perumahan TNI/Polri di perbatasan ini didominasi oleh rumah tapak dengan tipe 45. Sebagai contoh di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, proyek pembangunan rumah tapak untuk TNI/Polri saat ini sudah seratus persen.

Daerah lainnya yang akan dibangun untuk rumah TNI/Polri seperti  Natuna, Kepulauan Riau, Tarakan, Kalimantan Utara, dan Entikong, Kalimantan Barat.

Disamping  itu, melalui Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun dan Rumah Khusus untuk TNI dan Polri, Ditjen Penyediaan perumahan pada tahun 2015 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,607 triliun.

Dalam pembangunan rumah susun (rusun) dan rumah khusus (rusus)  yang disediakan untuk anggota TNI/Polri. Anggaran dalam DIPA Kementerian PUPR tersebut akan diprioritaskan untuk membangun rusun sekitar 135 Twin Block (TB) dan  sekitar 2.573 unit untuk rusus  anggota TNI/Polri.

Pembangunan tersebut, rencananya akan dibangun sebanyak 135 rusun dan dilaksanakan di 121 lokasi yang tersebar di 89 kabupaten/kota dan di 32 provinsi. Sementara rumah khusus (rusus) akan dibangun sebanyak 2.573 unit dan akan tersebar di 109 kabupaten/kota dan di 12 Provinsi.

Sumber : kompas