Warga Cileduk Minta Pembangunan Plyover Di Percepat
tataruangpertahanan
Ciledug, mungkin sebagian orang ketika mendengar kata ciledug yang terbersit adalah kemacetan. Jumlah kendaraan yang semakin banyak, jalur jalan yang semakin kecil, persimpangan yang banyak, dan adanya pembangunan disana sini, hal ini menjadi tambahan alasan parahnya macet di kawasan ciledug.
Kemacetan terjadi pada jam sibuk yaitu pagi hari mulai pukul 06.30-09.00 dan pukul 16.00-20.00 WIB sore harinya.
Penyempitan yang terjadi pada ruas jalan hingga mencapai 2-5 meter selain itu juga kendaraan berat yang keluar masuk ke area pembangunan semakin membuat kondisi lalu lintas semakin kacau dan tidak teratur.
Bukan hanya penyempitan jalan saja namun jika kita perhatikan banyak angkutan umum yang berhenti tidak pada tempatnya. Sering kali para angkutan umum menunggu penumpangnya di sembarang tempat dengan alasan kejar setoran. Hal demikian juga bisa dijadikan alasan mengapa kawasan ciledug sering mengalami kemacetan.
Ada beberapa proyek properti yang sedang dikerjakan di sepanjang jalan Ciledug Raya yaitu di derah kawasan Velbak, daerah Kebayoran lama, Cipulir dan di daerah Petukangan. Di sepanjang kawasan itu terdapat beberapa titik kemacetan yang di akibatkan karena adanya penyempitan ruas jalan, terutama di wilayah Cipulir dan Petukangan.
Karena itulah warga sangat berharap agar proses pembangunan jalan layang (flyover) bus Transjakarta Koridor XIII Ciledug – Blok M yang pekerjaannya di mulai sejak Rabu (14/1/2015) untuk segera dirampungkan. Dengan demikian para penumpang yang biasanya menggunakan jasa angkutan umum dan kendaraan bermotor dapat mengambil alternatif untuk menggunakan jasa bus Transjakarta.
Pekerjaan pembangunan koridor baru ini rencananya akan di lakukan dalam delapan paket dan akan memiliki 12 halte. Mengenai anggaran pembangunan jalan layang tersebut senilai Rp 2,5 triliun dimana dana sebesar Rp 200 miliar di pergunakan untuk biaya konsultan perencanaan desain awal dan biaya konsultan manajemen. Sedangkan untuk biaya pembangunan fisiknya senilai Rp 2,3 triliun. Anggaran tersebut di peroleh dari anggaran multi years atau tahun jamak.
Sumber : kompas
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.