Pemenuhan hunian yang Jauh dari Harapan
Perhatian pemerintah terhadap hunian bagi masyarakat dinilai jauh dari harapan. Dalam kurun waktu sepuluh tahun pembangunan properti sangat pesat, namun ternyata kemajuannya hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Yaitu kalangan kelas atas.
Hal ini dikatakan oleh pengamat properti Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Properti indonesia (PSPI). Panangian mengatakan peran pemerintah yang tidak serius dalam pemenuhan hunian. Terbukti dengan perbandingan pembangunan rumah oleh pemerintah dan pembangunan swasta.
Panangian menyebutkan dalam sepuluh tahun ini pemerintah hanya membangun rumah tapak sekitar 508.000 unit. Jauh tertinggal dibandingkan dengan swasta yang mampu mengembangkan lebih dari 2 juta unit.
Begitu juga dengan pembangunan rumah vertikal yang ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yakni rumah susun bersubsidi. Program yang dilakukan oleh Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) hanya membangun 50,626 unit saja. Padahal rencana pembangunan 500 ribu unit dari 1000 tower.
Sedangkan pengembang swasta telah gencar sekali membangun apartemen mewah. Saat ini pengembang swasta telah membangun 80 ribu unit apartemen dalam 10 tahun terakhir ini.
Malahan rusunami yang seharusnya untuk MBR malah dinikmati oleh mereka yang berduit. Rusunami tersebut dijadikan investasi dan disewakan dengan harga tinggi. Padahal seharusnya rusunami tersebut khusus dibangun untuk MBR.
Sumber : medanbisnisdaily
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.