www.peluangproperti.com

Kota Manado, tercatat sebagai kota yang mengalami peningkatan harga rumah tertinggi di Indonesia pada kuartal II 2014. Kenaikan yang terjadi yaitu sebesar 9,54 persen. Berdasarkan survei harga properti residensial primer Bank Indonesia, peningkatan harga tersebut terjadi pada rumah tipe besar yaitu 11,13 persen, setelah stagnasi pertumbuhan pada tiga bulan lalu. Selain Manado, kenaikan harga juga terjadi di Makassar, dengan angka 6,50 persen, terutama terjadi pada rumah jenis menengah yaitu 7,81 persen.

Tingginya peningkatan harga di Manado dan Makassar seiring adanya pertumbuhan perekonomian di kedua wilayah itu yang merupakan pintu gerbang pembangunan ekonomi wilayah Indonesia timur sehingga menarik pengembang untuk terus membangun properti residensial. Kedua kawasan tersebut, memang telah dimasuki beberapa pengembang besar seperti Lippo Karawaci, Ciputra Group, dan Agung Podomoro Group. Ketiga pengembang tersebut mengembangkan properti multifungsi dan perumahan serta fasilitas komersialnya.

Berbanding terbalik dengan Surabaya, dan Medan, kedua kota ini malah mengalami perlambatan kenaikan harga paling tinggi.

Secara umum, pertumbuhan index harga properti residensial di triwulan kedua meningkat sebesar 1,6 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya 1,45 persen, sedangkan secara tahunan terjadi perlambatan sebesar 7,40 persen.

Tekanan kenaikan harga diprediksi akan berlanjut pada triwulan III 2014. Beberapa faktor yang dinilai menyebabkan kenaikan harga rumah yaitu kenaikan harga bangunan sebesar 32,11 persen dan kenaikan upah pekerja sebesar 23,09 persen.

Penjualan tumbuh

Walau terjadi tekanan harga, kuartal II 2014 masih dipenuhi peningkatan penjualan menjadi 36,65 persen dari 15,33 persen kuartal sebelumnya khususnya untuk rumah tipe menengah. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kebutuhan hunian sangat tinggi.

Peningkatan penjualan terdapat pada semua tipe rumah, terutama tipe menengah. Menurut lokasi, pertumbuhan penjualan tipe rumah menengah tertinggi juga ada di Manado.

Peningkatan penjualan properti juga terlihat dari meningkatnya penyaluran KPR dan KPA pada triwulan II sebesar 5,93 persen. pemakaian KPR masih menjadi sumber pembiayaan dominan bagi konsumen dalam pembelian properti residensial dengan suku bunga sekitar 9 hingga 12 persen.

Sumber: Kompas