Kuartal II Penjualan Lahan Industri Turun
okeinfo
Pada semester kedua 2014 ini, penjualan industri akan mengalami penurunan sektar 29% dibandingkan semester pertama. Hal ini dikarenakan masih banyak investor yang menunda investasi sambil menunggu terbentuknya pemerintahan baru pasca pemilihan presiden Juli lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) di Jakarta, jumat (8/8). Sanny mengatakan bahwa penurunan seiring dengan stagnansi penjualan lahan industri sepanjang tahun 2014 seluas 350 hektar. Penurunan permintaan ini merupakan siklus yang berada dalam posis turun, setelah 2011 sampai 2013 terus menunjukan peningkatan penjualan.
Tren peningkatan permintaan lahan diperkirakan baru akan terjadi pada tiga tahun mendatang. "Situasi perekonomian di Indonesia saat ini juga mempengaruhi penurunan permintaan lahan industri di Semester II," kata Sanny.
Investor lahan industri cenderung untuk melakukan langkah menunggu terbentuknya pemerintahan baru pasca pemilihan umum presiden. Hal ini disebabkan karena beberapa jenis industri yang sensitif terhadap kebijakan pemerintah dan harus menunggu kebijakan pemerintahan baru terkait industri.
Sedangkan jenis industri yang membeli lahan di disemester II adalah industri kimia, komponen otomotif, makanan, dan barang konsumsi lainnya.
Riset Properti Komersial
Bank indonesia belum lama ini mempublikasikan hasil riset properti komersial, dan mengindikasikan kebutuhan lahan industri di wilayah Jabodetabek masih cukup besar, namun pasokan lahan langka dan stagnan. Dari total pasokan sebagian besar dipasok oleh kawasan industri strata title sebesar 68,5% dan sisanya merupakan kawasan industri sewa.
Dan kebutuhan lahan industri juga masih besar seiring peningkatan penjualan yang masih besar. Di Jabodetabek, tingkat penjualan lahan industri meningkat dibandingkan kuartal yang sama pada tahun 2012.
Sumber : Neraca
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.