274 Rabu, 25 Juni 2014 | 13:12:37

Faisal Basri : Buka keran kepemilikan Asing, RI Tumbuh

Faisal Basri : Buka keran kepemilikan Asing, RI Tumbuh

Era pasar bebas Asean semakin dekat, hanya tinggal hitungan bulan lagi kita kan menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bagaimana kesiapan kita dalam bidang properti menghadapinya? apa kekuatan kita dalam era dihilangkannya rintangan ekonomi di zona Asean?

Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri cukup optimis dalam pasar properti Indonesia jika asing diizinkan untuk membeli dan memiliki properti.

"Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN Indonesia harus membuka keran kepemilikan asing", kata Faisal Basri dalam seminar Nasional Peningkatan Peran Indonesia Menghadapi MEA 2015 dan daya saing sektor Properti melalui Pasar Modal dan REITs (25/06).

Faisal memberi penjelasan bahwa dilihat dari kondisi Indonesia saat ini, GDP Indonesia adalah yang terbesar di ASEAN, dengan nilai 2.2 Triliun USD.

Dengan bergulirnya MEA, Ia menilai bahwa dalam sektor properti akan menguntungkan. Pasalnya banyak orang yang semakin banyak datang ke Indonesia, dengan demikian kebutuhan tingkat hunian akan semakin naik seperti hotel, rumah, apartemen.

Menurutnya kemudahan kepemilikan kepada asing tidak akan merugikan Indonesia, sebab Rumah dan properti yang dibeli tetap terus tinggal di Indonesia, tidak akan bisa dibawa ke negara asalnya.

"Kalau mau konsisten, silakan buka kepemilikan asing. Tapi pengembang Indonesia harus mau dan bisa memanfaatkan kapital asing supaya properti Indoneisa menjadi sehat dan tumbuh positif" tutur Faisal.

Sumber : Kompas, Viva

📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

    Berita Terkait

    Tidak ada artikel terkait

Terkini

Selengkapnya

Referensi

    Tidak ada artikel terkait

Pencarian Berita