213 Kamis, 12 Juni 2014 | 11:50:16

Harga Lahan Pondok Indah Capai Rp80 Juta

Harga Lahan Pondok Indah Capai Rp80 Juta

Siapa tak kenal kawasan elit perumahan Pondok Indah? Kawasan ini merupakan kawasan yang sudah dikenal sebagai kawasan elit perumahan residensial tipe rumah besar, tak hanya perumahan, tetapi fasilitas komersial lainnya juga dibangun di kawasan ini. Para investor pun tentunya berminat memiliki lahan properti di Pondok Indah.


Vice President Director PT Metropolitan Kentjana Tbk, Jeffri S Tanudjaja, mengatakan bahwa harga lahan di pasar sekunder sudah mencapai angka Rp40 juta hingga Rp50 juta per meter persegi. Sedangkan, kawasan perumahan dengan suguhan pemandangan lapangan Golf mencapai angka Rp80 juta per meter persegi. Naiknya harga lahan tersebut dikarenakan pasokan lahan yang sangat terbatas, sementara aktivitas pembangunan properti komersial semakin meningkat bersamaan dengan ketersediaan fasilitasnya. Hal tersebut tentu menjadi faktor mengapa harga lahan di kawasan Pondok Indah sampai di angka Rp80 juta per meter persegi.


Hal ini tentu saja membuat para pemilik lahan atau properti di kawasan Pondok Indah memiliki investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan. Mereka pasti lebih memilih untuk mempertahankannya. Bila sudah begini, faktor gengsi juga menambah daftar mengapa para pemilik lahan enggan melepasnya.


Keadaan ini ditambah dengan adanya pembangunan proyek properti komersial, yaitu Hotel InterContinental, apartemen Pondok Indah Residence seluas 40 hektar, dan apartemen servis. Rencananya, tahun depan Pondok Indah Mall 3 juga akan dibangun. Dan lima tahun ke depan, PT Metropolitan Kentjana ikut menambah daftar properti komersial yang akan dibangun di kawasan Pondok Indah, yaitu proyek tiga menara perkantoran.

Sumber: Kompas

📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

    Berita Terkait

    Tidak ada artikel terkait

Terkini

Selengkapnya

Referensi

    Tidak ada artikel terkait

Pencarian Berita