K2 Park Tidak Terpengaruh Pilpes
Serpong menjadi lokasi favorit untuk hunian vertikal dan komersial. Ini dikatakan oleh Ali Tranghanda, pengamat property.
"Dulunya apartemen kawasan Serpong itu menyasar mahasisiswa. Tapi kini lama kelamaan beralih ke end user. Serpong akan menjadi kawasan favorit untuk hunian vertikal dan komersial. Hal itu terkait dengan adanya moratorium mal di Jakarta, dan yang paling berpotensi untuk mendirikan mal adalah Serpong, ketimbang wilayah suburban lainnya seperti Bekasi," ucapnya.
Penjualan Apartemen K2 Park , berlokasi di gading serpong, yang terbilang sukses, tidak terpengaruh oleh pilres, semakin menguatkan pernyataan Ali.
"Dari total empat menara apartemen, atau sekitar 2500 unit, PLI berhasil menjual habis sebanyak 1 tower, yakni Tower Arkose yang terdiri 600 unit apartemen dalam waktu sekitar dua pekan, pada penjualan tahap awal Februari lalu. Sementara penjualan tower ke-2, yaitu Tower Moraine saat ini sudah mencapai sekitar 250 unit," ucap Marcellus Chandra, Presiden Direktur PT Prioritas Land Indonesia (PT PLI).
Hanya 40 persen yang dibeli investor, sisanya 60 persen merupakan end user.
Pilpres yang berlangsung di tahun 2014 ini membuat banyak pengembang wait and see dimana proyek akan dimulai setelah pesta politik usai. Penurunan pada sektor properti sebagai imbas dari tahun politik ini dinilainya hanya bersifat sementara.
“Penurunan penjualan produk properti hampir menyeluruh. Memang menjelang pemilihan, para investor properti sepertinya masih menanti (Wait and see) kepastian mengenai siapa pemimpin baru yang terpilih sebelum berinvestasi di properti. Fenomena ini biasanya hanya sementara ,” paparnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/4/2014).
"Selepas pesta pemilu ini, biasanya pasar properti akan kembali bergairah. Diharapkan siapun yang terpilih menjadi presiden nanti pasar properti akan merespon positif," tutupnya.
Sumber : Okezone
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.