'Bubble' Jauh dari Pasar Properti Indonesia
Loan to value (LTV) dan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia efektif menanggulangi 'Bubble'. Kuatnya permintaan akan properti masih dianggap wajar karena merupakan dampak dari pertumbuhan perekonomian yang berkembang saat ini.
“Implementasi LTV, kenaikan suku bunga atau kebijakan pendinginan lainnya dalam paket pengetatan moneter secara efektif dapat mengerem laju pertumbuhan properti menuju kondisi wajar dan positif. Sejak 2012 Indonesia sudah mengantisipasi kemungkinan gelembung properti. Jadi, kalaupun terjadi penurunan tidak akan terlalu menukik tajam," papar Mochammad Doddy Ariefianto, Pengamat perbankan pada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),
Meski sudah direm, penjualan akan tetap timggi dikarenakan kuatnya permintaan.
"Jadi, pertumbuhan akan terus berlangsung. Hanya persentasenya tidak setinggi sebelum pengetatan moneter 35 persen. Saat ini dan di masa yang akan datang pertumbuhan hanya mencapai 20 persen," ucap Doddy.
Sumber : Kompas
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.