Padang Masih 'Adem Ayem'
Sektor property di Padang masih ‘adem ayem’. Tidak terlihat perkembangan pertumbuhan property yang cukup signifikan. Masih banyaknya lahan yang berstatus sebagai tanah ulayat disinyalir sebagai faktor penentu keterbatasan lahan yang akan dikembangkan menjadi property komersial.
"Kami bukannya tidak mampu membeli lahan yang memang harganya sudah tinggi. Namun, sebagian besar lahan yang tersedia di Padang masih berstatus lahan ulayat. Ini yang menyulitkan kami melakukan eskpansi pengembangan properti," ujar Edi, Sekretaris DPD REI Sumatera Barat
Inilah yang mengubah orentasi pengembang dan investor beralih ke daerah pinggiran seperti Kota dan Kabupaten Solok, Pasaman Barat, Dharmasraya, dan daerah sekitarnya.
"Ketersediaan lahan di kawasan-kawasan tersebut masih surplus dengan harga relatif lebih kompetitif. Selain itu, masih banyak lahan yang tidak berstatus lahan ulayat, sehingga kami tidak mengalami kesulitan membangun properti di sana," tambah Edi.
Harga yang ditawarkannya pun masih relatif murah, sekitar Rp 300.000 per meter persegi, sementara di Padang, tepatnya di Jalan Sudirman, sudah berada pada level Rp 5 - 6 juta per meter persegi. Ini berpengaruh pada harga hunian yang ditawarkan dimana di Kabupaten Solok, harga hunian dipatok Rp 400 jutaan bandingkan dengan harga hunian di jalan Sudirman yakni sekitar Rp 800 juta-Rp 1,5 miliar per unit.
"Ini merupakan harga yang paling masuk akal dan pasar menyambut antusias. Kami pun bergairah membangun perumahan untuk segmen pasar ini," tandas Edi.
Edi berharap, kekurangan pasokan rumah sebanyak 6.000 unit per tahun bisa dikurangi, tahun lalu saja dari target 10.000 unit rumah, baru terealisasi 4.000 unit rumah.
Properti komersial
Lippo Group dengan pembangunan Lippo Plaza di tahun 2013 menjadi pemecah kebisuan pengembangan proyek multifungsi pasca Basko Group dengan Basko Minang Plaza dan Premier Basko Hotel.
Dibangun dengan total luas bangunan 94.000 meter persegi dan nilai proyek sebesar total Rp 1,3 Triliun, Lippo Plaza terdiri dari rumah sakit berskala internasional yang berkapasitas 300 tempat tidur, hotel bintang lima dengan nama Hotel Aryaduta berkapasitas 200 kamar, fasilitas pendidikan dengan nama Sekolah Padang harapan yang dapat menampung 1.680 siswa, serta pusat perdagangan yang berada di area seluas 55.000 meter persgi.
Hypermart dan Matahari Department Store, bioskop, pusat kebugaran dan perbankan sudah mendaftarkan diri untuk menyewa tempat di Lippo Plaza yang dipastikan dibangun tahun ini.
"Tak ada masalah dengan perizinan. Semua izin sudah lengkap. Jadi, tak ada alasan untuk menunda pembangunan Lippo Plaza," ujar Danang Kemayan Jati , Vice President Head of Corporate Communication Lippo Karawaci, beberapa waktu lalu
Sumber : Kompas
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.