Rumah Banyak Dibeli Cash Lalu Dijual 3 Kali Lipat
Kebijakan Bank Indonesia (BI) terhadap pengetatan properti tidak bisa disamaratakan pada semua kelas. Sebab, saat ini demand untuk sektor properti ini selalu naik. Ekonomi Aviliani mengatakan, sektor properti saat ini tidak hanya jadi tempat tinggal. Tapi juga dijadikan sebagai investasi.
"Kita lihat saja 54 persen pembeli rumah adalah cash, mereka sekedar membeli gambar. Dan kemudian dijual lagi dengan harga naik 3 kali lipat. Kapan masyarakat kelas bawah bisa membeli rumahnya?" jelasnya.
Tidak hanya itu, menurut Aviliani, ramainya masyarakat yang berinvestasi properti membuat harga sulit dijaga.
Menurutnya untuk mengatasi masalah ini semua diperlukan peran aktif dari pemerintah pusat dan daerah. Dia menyebut harusnya tanah pemerintah ini dibangun perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Tanah negara ini nantinya bukan jadi hak milik, namun dibangun untuk mempercepat penutupan backlog perumahan rakyat yang tentunya juga dibeli oleh masyarakat MBR," tutupnya. (rhs)
Sumber : Okezone
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.