141 Senin, 03 Februari 2014 | 13:14:22

Jakarta Dikepung Apartemen

Jakarta Dikepung Apartemen

Mahal dan terbatasnya lahan di DKI Jakarta mendorong menjamurnya hunian vertikal, salah satunya apartemen. Pengembang properti tak henti meluncurkan menara-menara apartemen di seantero kota. Penyerapan pasar pun semakin menggembirakan. Bahkan, suplai apartemen di Jakarta kian membengkak pada tahun – tahun mendatang.

Tren hunian jangkung semakin memasyarakat di kalangan warga DKI Jakarta. Merujuk kepada Jakarta Property Map yang diterbitkan oleh konsultan properti Joneslang LaSalle (JLL), terdapat 154 apartemen existing, dengan 90 ribu unit hunian, berdiri di Ibu Kota. Masing – masing apartemen mengepung Jakarta dari berbagai sudut.

Kepungan tersebut mengisyaratkan kuatnya daya tarik apartemen sebagai pilihan tempat tinggal. Itu wajar mengingat kian langka dan sulitnya mendapatkan rumah tapak di Jakarta. Pengembang pun akan berpikir ribuan kali untuk membangun proyek rumah tapak. Pangkal soalnya satu: kian melambungnya harga lahan.

Pembangunan dan penjualan apartemen di Jakarta, dalam dua tahun terakhir, cukup dinamis. Head of Residential JLL Luke Rowe mengatakan, penjualan sepanjang periode Oktober dan Desember 2013 turun tipis dibanding periode triwulan III menjadi sekitar 2.250 unit. Nilai penjualan triwulan III-2013 mendekati 2.500 unit. Namun, total penjualan kondominium di pasar primer di Jakarta selama 2013 mencapai sekitar 13.260 unit, melampaui total penjualan di periode puncak 2012, sebesar 12.000 unit lebih.

Luke mengakui berkurangnya volume penjualan dalam dua triwulan terakhir membuat perkembangan harga tidak sepesat periode sebelumnya. Pada 2013, kenaikan harga rata-rata kondominium mencapai 15%, lebih rendah dibanding 2012 yang mencapai 22%.

Sumber : Investor Daily

📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

    Berita Terkait

    Tidak ada artikel terkait

Terkini

Selengkapnya

Referensi

    Tidak ada artikel terkait

Pencarian Berita