Menilik Potensi Perumahan Di Jabodetabek
Potensi kawasan perumahan di Jabodetabek pada 2014 memiliki potensi masing-masing. Namun, untuk wilayah tertentu mengalami penurunan.
"Untuk wilayah utara seperti Ancol, Pluit, Sunter, Gading semua berpotensi. Meski ada penurunan karena isu banjir, namun tidak banyak. Yang turun hanya demandnya saja, harga enggak. Di utara kan market utamanya etnis Tionghoa," jelas Vivin Harsanto, Head of Strategy Consulting Jones Lang Lasalle, di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Sementara itu, sama halnya dengan utara, wilayah barat Jakarta juga tidak kalah baik. Untuk wilayah barat, yaitu ada Puri Indah, Kembangan. Bergeser ke selatan, menurut Vivin, Selatan selalu jadi populer untuk residensial.
"Karena masih hijau, dan biasanya kalau orang sudah tinggal di selatan mereka enggak akan mau pindah ke utara," ucapnya.
Jakarta Selatan diprediksi akan akan berkembang ke daerah penyangga. Wilayah sub urban yang dimaksud seperti Depok, Bogor dan sekitarnya. Sementara itu, untuk kawasan timur, seperti Bekasi sudah mulai cukup marak pembangunan.
"Setiap kawasan punya keunikan dan karakter dan potensi sendiri. Selama konsepnya bagus developer bagus dan komit," ujarnya.
Adanya koridor busway Jakarta Barat-Selatan Serpong, banyak mendukung perumahan di Alam Sutera, dan Bumi Serpong Damai (BSD).
"Jadi secara umum potensinya juga cukup baik," imbuhnya.
Meski secara keseluruhan pasar properti di 2014 terbilang tumbuh signifikan di 2014, namun yang paling tumbuh subur adalah hunian atau perumahan.
"Semua sektor properti akan tumbuh signifikan di tahun 2014, namun yang paling menonjol adalah hunian. Ini dikarenakan demandnya yang tinggi," kata Head of Research Jones Lang Lasalle Anton Sitorus.
Menurut Anton, kawasan Jakarta Selatan masih akan menjadi kawasan favorit di 2014. Bahkan diprediksi ada kenaikan harga untuk hunian sampai 20 persen. (rhs)
Sumber : Okezone
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.