Mencermati Prospek Ritel di Rest Area
Dengan dikeluarkannya moratorium pembangunan mal yang dikeluarkan pemerintah Ibu Kota, membuat prospek industri ritel bergeser ke daerah luar Ibu Kota. Salah satu lokasi yang berpotensi untuk membuka industri ritel adalah rest area. Demikian disampaikan oleh Associate Director of Research, Colliers Indonesia, Ferry Salanto, dalam acara Philips di Southeast Asia Retail Expansion Summit 2014, di Hotel Intercontinental, Jakarta, Rabu (22/1/2014).
"Menjanjikan, karena rest area itu traffic yang masuknya bisa kita baca. Seperti misalnya di Cipularang, itu selalu rame. yang paling berpotensi ya rest area yang dekat dengan Jakarta," ucapnya.
Menurut Ferry, ritel di rest area dapat berkembang dengan pesat dimana saja. Asal daerahnya saling terkoneksi. ferry menilai sektor ritel di pulau Jawa berkembang dengan baik karena antara daerah satu dengan daerah lainnya saling terkoneksi dengan baik, dan tidak pernah sepi. Selain di Cipularang, yang paling berpotensi untuk sektor ritel di rest area lainnya yaitu di Jagorawi cibubur.
"Lumayan banyak. Disana ritel seperti F&B dan salon atau tempat relaksasi," tambahnya.
Diakui Ferry, potensi ritel di rest area ini tidak akan pernah mati. Apalagi dengan jumlah penduduk Indoneisa yang banyak, dan selalu ada orang yang akan bolak balik melakukan perjalanan bisnis.
"Jumlah itu sangat banyak, tapi kita tidak pernah sadar. Apalagi ditambah dengan momen tertentu seperti lebaran dan libur hari besar," tutupnya. (wdi)
Sumber : Okezone
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.