www.peluangproperti.com

Tahun 2013 yang merupakan tahun pemulihan bagi sektor properti. Tak heran, memasuki tahun 2014 banyak prediksi dari para praktisi mengenai pergerakan properti dunia. Dilansir dari Forbes, berikut delapan prediksinya.

Pertama, pasokan perumahan akan lebih banyak. Terbatasnya pasokan rumah pada 2013 membuat harga perumahan naik pesat. Tahun ini diprediksi itu tidak akan terjadi. Menurut realtor.com, ketersediaan pasokan rumah akan mulai aman pada bulan Februari.

Kedua, suku bunga KPR akan naik. Suku bunga rata-rata 5 persen dinilai masih rendah. Fed memutuskan suku bunga rata-rata tahun ini adalah 9,2 persen untuk tenor 36 tahun.

Ketiga, kredit dipermudah. Kenaikan suku bunga sekaligus mengerek mudahnya mendapatkan kredit peminjaman. Kenaikan suku bunga membuat bisnis pembiayaan pemberi pnjaman menjadi berkurang. Sehingga memaksa mereka untuk melonggarkan standar kredit.

Keempat. Harga rumah mengalami kenaikan sebesar 3 persen. Redfin dan Zilow memprediksi harga rumah akan mengalami kenaikan 3 hingga 5 persen pada 2014.

"Tahun ini, nilai keuntungan penjualan rumah akan melambat secara signifikan karena tingginya kredit, dan terbatasnya pasokan rumah," kata Kepala Ekonom Redfin and Zillow, Stan Humphries.

Kelima, meningkatnya kredit macet. Naiknya harga rumah, disertai naiknya suku bunga membuat kredit macet juga terseret naik.

Keenam, daya beli menurun. Para ahli memperkirakan tren ini akan terus berlanjut pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena naiknya harga rumah yang tidak sebanding dengan tingkat pendapatan.

Ketujuh, kepemilikan akan menurun. Zillow memprediksi tingkat kepemilikan rumah akan jatuh dibawah 65 persen untuk pertama kalinya sejak tahun 1965.

Kedelapan, penyitaan berkurang. Setelah sempat booming, sejak september 2013 penyitaan mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh memulihnya pasar perumahan secara keseluruhan. (nia)

Sumber : Okezone