Rumah Yang Jadi Incaran Para Konsumen
mataruma
Berdasarkan hasil riset Cushman and Wakefield Indonesia, rumah yang banyak diminati oleh para konsumen selama pertengahan tahun 2015 adalah rumah-rumah dengan tipe 45/60 dan tipe 120/115 dengan harga kisaran Rp 600 juta sampai Rp 1,2 miliar.
Tipe rumah-rumah tersebut adalah termasuk dalam kategori menengah ke bawah yang menguasai transaksi sampai dengan 37 persen. Kemudian untuk kelas menengah dengan porsi hingga 35 persen. Rumah-rumah kelas menengah tersebut berada di lokasi yang tersebar di kawasan Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Debotabek)
Arief Rahardjo, Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, menjelaskan bahwa pada umumnya sub-sektor pada suatu perumahan mengalami perlambatan pada Semester pertama di tahun ini, hal ini ditandai dengan adanya penurunan penjualan di bidang perumahan sebesar 26 persen.
Apabila pada dua semester tahun lalu transaksi penjualan masih kuat di angka Rp 8,357 triliun, dan Rp 8,137 triliun, maka pada enam bulan pertama di tahun 2015 drastis mengalami penurunan menjadi Rp 6,034 triliun dengan total penjualan rata-rata sebanyak 28 unit dari penjualan 29 perumahan yang memiliki luas 30 hektar, data ini berdasarkan dari riset Cushman adn Wakefield Indonesia.
Menurut Arief , peraturan dari Bank Indonesia (BI) pada Juni 2015 yang lalu belum memberikan pengaruh yang signifikan untuk mengembalikan gairah pasar perumahan selama semester pertama.
Arief mengatakan bahwa di wilayah Tangerang, masih mendominasi pasokan rumah dengan kontribusi sebanyak 59 persen dari total rumah sebanyak 6.178 unit.
Wilayah Tangerang juga menempati posisi teratas perihal transaksi penjualan dengan jumlah tertinggi yakni sebesar Rp 53,7 miliar per bulan. Meskipun tercatat memiliki nilai transaksi tertinggi, tetapi angka ini dinilai 32 persen lebih rendah jika dibanding dari semester II di tahun 2014 yang lalu.
Arief memprediksikan pada semester II-2015, dampak relaksasi dari aturan Bank Indonesia mulai terasa, begitu pula dengan kinerja sub-sektor perumahan terkait permintaan, pasokan, harga, serta jumlah transaksi akan membaik.
Peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia ini mengatakan bahwa maksimum rasio dari loan to value (LTV) untuk pembelian rumah pertama adalah sebesar 80 persen, sementara untuk pembelian rumah kedua dan ketiga masing-masing sebesar 70 persen, dan 60 persen.
Disaat ketidakpastian ekonomi, segmen perumahan menengah, dan menengah bawah dinilai masih akan menguasai pasar. Segmen ekonomi adalah merupakan segmen yang paling mudah diserap oleh pasar. Rumah yang berkelas ekonomi adalah rumah yang paling banyak diminati oleh para Konsumen.
Sumber : Kompas
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.