The Bride, Gedung Tertinggi Terbaru Di Dunia
griya.id
Gedung tertinggi terbaru di dunia ini mempunyai tinggi sebesar 1.152 meter yang menjulang tinggi dilangit Basra, yaitu salah satu kota di bagian Selatan Iraq. Gedung ini lebih tinggi dari Burj Khalifa Dubai (828 m) dan Kingdom Tower Jeddah (1.000 m). Rencananya gedung tertinggi ini akan beroperasi pada tahun 2009. Gedung yang nantinya akan menjadi mercusuar untuk masa depan Iraq di desain oleh AMBS Architects. Dan gedung ini sudah termasuk dalam kategori megatall. Gedung ini mempunyai bentuk empat menara yang saling ditautkan, dan diberi nama The Bride. Alasan direktur MBS Architects , Marcos De Andres menggabungkan empat menara, karena merupakan pola struktur yang paling stabil. Oleh karena itu dengan sangat optimis menyatakan bahwa gedung ini akan aman, serta membuka beberapa pilihan untuk jalan masuk/keluar, baik secara horizontal maupun vertical.
Dari empat menara, menara tertingginya sebesar (964 m) yang memiliki 230 lantai dan diatasnya juga dipasang antena setinggi 188 meter. Sedangkan tiga menara lainnya mempunyai tinggi sebesar 724 m, 484 m, dan 61 m. Gedung ini tidak hanya menjadi sekedar gedung pencakar langit saja, tetapi nantinya akan menjadi sebuah kota vertical yang akan berkesinambungan. The Bride nantinya akan menjadi kota vertical pertama yang ada didunia, menurut Biro arsitek yang berada di London, Inggris ini. Gedung ini nantinya akan mempunyai banyak fungsi, antara lain: hotel, residensial, area komersil, perkantoran dan juga taman. Didalamnya juga tersedia jaringan kereta sendiri nantinya. Dan gedung ini mempunyai luas lantai mencapai 1.550.908 meter persegi.
The Bride didesain sebagai gedung hijau (Green Building). Sarana yang ada di gedung ini seperti listrik dan air tidak bergantung pada infrastruktur kota melainkan akan diproduksi sendiri. Dan limbahnya juga bisa diolah kembali.
Konsep dari The Bride ini akan memberi banyak manfaat untuk yang hidup didalamnya juga terhadap lingkungannya. “Gedung ini bisa dinikmati semua orang dengan banyak cara. Misalnya dengan berakfitas atau tinggal didalam gedung ini, bisa dengan berjalan-jalan ditaman, dan bisa juga dengan makan siang di ketinggian ratusan meter diatas muka air laut yang nantinya kita benar-benar merasa ada digedung yang sangat tinggi.” ujar Marcos.
Sumber energy gedung ini 100% berasal dari tenaga surya. Fasade gedung ini berlapis dengan kaca dan peneduh dibeberapa tempat. Salah satu konstruksinya di Tower One. Yaitu salah satu menara tertinggi yang menyambung dengan tiga peneduh gedung lainnya yang lebih rendah. Peneduh ini diintegrasikan dengan photovoltaic thermal panels yang fibuat di sisi selatan gedung ini. Fungsinya adalah sebagai penghalang cahay dan panasnya matahari serta menjadi sumber energy juga.
Kota Basra sendiri terletak di tepi Sungai Shatt al-Arab, yaitu sebuah kota pelabuhan yang mempunyai peran penting khusunya untuk industry minyak Iraq. Kota ini sudah sempat hancur dikarenakan konflik yang melanda Negara ini selama 13 tahun terakhir. Sekarang para pemerintah Iraq sedang berjuang mebnagun kembali wilayah-wilayah yang semppat dikuasai oleh ISIL tadinya, yaitu tentara pemberontak. Marcos sangat optimis bahwa Basra sudah aman dan gedung ini akan segera dibangun.
Sumber: Housingestate
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.