Property di Tokyo Naik, Pembeli Mahal Untung
www.bokunoblog.com
Pasar Properti di Tokyo mengalami pelemahan, yang akhirnya memberikan keuntungan bagi para investor property tingkat kelas kakap. Akibat melemahnya property di Tokyo, mengakibatkan tingkat suku bunga menjadi rendah dan tidak dapat mendorong pasar property untuk berkembang.
Karena tingkat suku bunga menjadi rendah, para investor property kaya memanfaatkan momen ini untuk mendapaatkan untung besar dari penjualan property dan pinjaman murah.
Tahun 2016 ini, penjualan apartemen di Tokyo turun mencapai 10%. Tetapi kalau di lihat secara kontradiksi justru harga penjualan apartemen Tokyo rata-rata naik mencapai 9,1 % dan masuk ke rekor tertinggi selama 24 tahun yaitu sebesar 55,2 juta yen, dilansir dari Bloomberg, menurut data Real Estate Economic Institute Co.
Tetapi tidak terlepas dari naiknya harga jual apartemen yang harganya mencapai 100 juta yen. Hal ini mengalami kenaikan yang sangat drastic mencapai 86%. Tetapi untuk apartemen yang harganya masih dibawah 50 juta yen penurunan yang di alami mencapai 18%.
Diturunkannya biaya pinajaman tidak sesuai dengan semakin banyaknya orang-orang kaya yang ada di Jepang dimulai dari naiknya harga saham dibawah Pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe. Di bawah pimpinan ini orang-orang kaya di Jepang seperti diberikan karpet merah dan masyarakat lain semakin terpojok karena harga apartemen di Tokyo semakin mahal.
Walaupun sudah diterapkan suku bunga yang rendah oleh Bank Of Japan (BoJ), tidak dapat membuat harga tahun ini menjadi stabil. Penyebabnya karena turunnya saham-saham yang akhirnya merubah haluan pada pengembang property dan memberikan pinjaman hipotek.
“Karena naiknya harga apartemen sekarang, masyarakat biasa tidak sanggup atau tidak mampu membeli apartemen untuk menjadi tempat tinggal mereka.” Menurut penelitian Hidetaka Yonemaya, Senior di Fujitsu Research Institute.
“Penjualan asset semakin menurun dan harga saham pun semakin turun (rendah). Ini dikarenakan naiknya harga yang membuat para investor yang biasanya memanfaatkan setimen atau momen positif ini menurun.” Tambah Yonemaya
Meningkatkannya harga apartemen ini muncul pada saat rata-rata upah jepang mengalami penurunan hingga 1,4% dari 3 tahun sebelumnya pada bulan November. 3 tahun sebelumnya sekitar 239.250 yen atau setara dengan Rp 28 Juta (kurs Rp117/yen), menurut data Kementrian Tenaga kerja, dilansir dari Bloomberg.
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.