204 Selasa, 15 September 2015 | 17:27:34

Amruknya Katrol Besar Menyorot Pembangunan Masjidil Haram

Amruknya Katrol Besar Menyorot Pembangunan Masjidil Haramrepublika

Akibat jatuhnya katrol besar yang menimpa Masjidil Haram menyebabklan pembangunan di kawasan Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, menjadi sorotan karena cukup tragis hingga menewaskan ratusan jemaah haji, pada Jumat 11 September 2015.

Agus Sunyoto, Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama, mengatakan seharusnya pada saat musim haji berlangsung pembangunan dihentikan, jangan tidak diteruskan begitu. Hal ini penting karena menyangkut keselamatan orang banyak.

Irfan Al-Alawi dari Islamic Heritage Research Foundation juga memberikan pandangan yang senada, cendekiawan itu mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi seharusnya mengutamakan keselamatan warga dan calon haji sebab seperti yang diketahui bahwa  terdapat 15 katrol besar berada di sekeliling Masjidil Haram.

Arab Saudi seharusnya  memikir ulang tentang  keselamatan dan kesehatan sebab terdapat sekitar 800.000 jama’ah  di kawasan masjid, pada saat  kecelakaan terjadi.Pada insiden di hari Jumat 11 September 2015, memakan korban sebanyak 107 orang  meninggal dunia dan termasuk tujuh orang yang berasal dari  Indonesia.

Warga negara Indonesia yang wafat saat itu adalah Masnauli Hasibuan dari embarkasi Medan (MES 09), Siti Rasti Darmini dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 03), Painem Dalio Badullah (MES 8), Saparini Baharuddin Abdullah (MES 8), Nurhayati Rasad Usman (PDG 4), Ferry Mauluddin Arifin (JKS 12), dan Adang Joppy Lili (JKS 16).

Saat ini pemerintah Arab Saudi sudah mulai melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab jatuhnya katrol. Raja Salman selaku pemimpin Kerajaan Arab Saudi berjanji bahwa hasil penyelidikan itu akan dibuka ke publik.

Raja Salman sebagaimana dikutip kantor berita Arab Saudi, SPA mengatakan bahwa kami akan menyelidiki semua penyebab terjadinya jatuhnya katrol kemudian setelah mendapatkan hasil barulah kami akan mengumumkan hasilnya kepada seluruh masyarakat.

Disamping faktor keselamatan, pembangunan di kawasan Masjidil Haram juga menerima kritik sebab menghancurkan semua peninggalan sejarah semasa Nabi Muhammad hidup. Seperti  rumah istri Nabi Muhammad yang pertama, yakni Khadijah, yang saat ini  dijadikan WC umum dan mampu menampung  1.400 orang.

Hotel bintang lima yang berdiri di atas lokasi kediaman khalifah pertama, Abu Bakar Siddiq, telah hilang serta tempat di mana Nabi Muhammad dilahirkan pun telah hilang. Jika dipandang dari sudut  arkeologi, Nabi Muhammad seolah-olah tidak pernah ada. Kenapa? Karena jejak arkeologinya sudah tidak ada, tutur Agus.

Anggaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintahan Arab Saudi  sebesar USD13 miliar yang digunakan untuk proyek perluasan kawasan Masjidil Haram sampai mencapai 400.000 meter persegi.

Adapun maksud dilakukan perluasan adalah agar kawasan Masjidil Haram dapat menampung 2,2 juta orang sekaligus. Karena, berdasarkan data dari Kementerian Haji pemerintah Arab Saudi, kedatangan jamaah haji di Mekah dan Madinah mengalami kenaikkan yang cukup drastis dengan seiringnya waktu, jika dilihat dari tahun 1921, kedua kota itu mampu menampung 57.255 orang.

Pada tahun 1996, jumlah jemaah haji mencapai 1.865.234. Lonjakan terjadi sejak tahun 2012,  menjadi 3.100.000 orang. Hal ini ditepis oleh, Irfan al-Alawi dari Islamic Heritage Research Foundation.

Umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji, merasa trauma atas kecelakaan yang terjadi, meskipun dapat  melakukan ibadahnya tetapi tetap ada rasa kuatir karena pembangunan di kawasan Masjidil Haram terus dijalankan.

Salah seorang warga Indonesia mengakui bahwa dirinya berada sekitar 15 meter dari lokasi jatuhnya katrol besar di Masjidil Haram, pada Jumat lalu namun dirinya  merasa aman. Kendati demikian jika mengingat kejadian itu, rasanya dirinya ingin menangis. Namun dirinya sangat yakin bahwa Allah pasti melindungi dirinya, demikian yang dikisahkan oleh Saiful Azwar salah seorang jama’ah haji asal Indonesia.

Sumber : Okezone



📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

Pencarian Berita