Harga Kantor Di Hongkong Termahal Di Dunia
worldproperty
Knight Frank, Properti Konsultan yang mempunyai cabang di beberapa Negara, membuat analisa harga perkantoran di 32 negara. Hasil dari analisa ini menunjukkan bahwa kantor di Hongkong seharga USD 70.000 per meter persegi. Harga ini menduduki posisi harga sewa termahal dibanding Singapore yang menduduki posisi kedua dengan harga sewa USD 28.350 per meter persegi.
Posisi ekonomi dunia yang masih dalam tahap perbaikan dan pertumbuhan dalam nilai modal, Knight Frank meramalkan pertumbuhan yang lebih lanjut pada sektor investasi di tahun 2015 karena para investor mencari diversifikasi pasar di market luar negeri dengan keuntungan yang lebih baik.
Perusahaan Knight Frank juga percaya bahwa volume investasi global akan meningkat paling sedikit 10% menjadi lebih dari USD 700 miliar di tahun 2015 dengan target terbesar di sector properti.
Data yang di ambil di tahun 2014 menunjukan bahwa volume investasi dunia untuk komersial properti mengalami peningkatan 15% dari tahun 2015, dimana angka ini telah melampaui USD 600 miliar.
Knight Frank juga memperkirakan gelombang baru dari orang-orang super kaya di Tiongkok, perusahaan milik Negara dimana sebagian besar dari perusahaan Dana Pensiun Jepang akan masuk dengan diversifikasi di dunia properti. Hal ini akan secara langsung mempengaruhi sektor penyewaan properti dimana pada saat ini, ketersediaan kantor untuk disewa telah menurun.
Darren Yates, Kepala Global Capital Market Research, mengatakan bahwa ketersediaan lahan dan nilai tanah adalah masalah mendasar yang mendorong sewa serta nilai modal di Hongkong dan Singapura. Kedua Negara ini memiliki pasokan tanah yang terbatas dengan penduduk yang padat serta jumlah perusahaan dunia yang tinggi dimana perusahaan ini mempunyai kemampuan untuk membayar sewa dengan harga tinggi. Dareen juga mengutarakan bahwa fokus investor sejauh ini pada transparansi dan likuiditas, dimana hal ini telah berjalan dengan baik di London, Paris serta New York. Permintaan untuk Negara di lapis kedua dan ketiga dimana stok properti masih tersedia dan potensial keuntungan juga lebih tinggi.
Laporan Knight Frank juga memasukkan laporan dari survey Bank Sumitomo Mitsui pada topic dimana sebagian besar dana pension Jepang akan masuk ke market properti dalam beberapa tahun ini. Survey ini juga menunjukan lebih dari 70% orang percaya bahwa dana pension Jepang akan meningkatkan eksposur ke dunia properti dalam waktu satu atau dua tahun ini dengan alasan pendapatan yang stabil dan kesempatan untuk diversifikasi.
Dana pension Jepang berada di angka USD 2 triliun, dan hanya dengan persentasi alokasi yang sedikit tetap akan memiliki dampak yang signifikan pada pasar properti dunia. Alokasi 5% dari USD 2 triliun telah berada di angka USD 100 miliar, dan ini akan membawa dampak yang besar dalam waktu dua sampai tiga tahun kemudian.
Sumber: Propertywire
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.