www.peluangproperti.com

Tiongkok merupakan negara yang melakukan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran sehingga Tiongkok dapat berkembang sangat cepat. Pada sektor properti juga dapat melaju cepat dan menjadikan kota-kota di Tiongkok menjadi gemerlap. Pada tahun ini pembangunan infrastruktur lebih besar lagi, 300 proyek akan dibangun pemerintah Tiongkok senilai 7 triliun.

Menurut informasi yang di dapat Bloomberg, bahwa pemerintah RRT akan memperluas hingga 400 proyek dengan investasi 10 triliun, hal ini juga telah mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Utama Li Keqiang. Pemerintah memberikan pola persetujuan yang berbeda dari sistem persetujuan sebelumnya, dimana pada persetujuan sebelumnya pemerintah melakukan persetujuan per proyek.

Deutsche Bank AG memproyeksi Tiongkok hanya tumbuh sebesar 6.8 persen, hal tersebut membuat bank sentral mengeluarkan kebijakan baru pada kuartal pertama ditahun 2015.

Seorang ekonom dari Hong Kong Zhang Zhiwei, memperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan pada kuartal pertama akan menurun dan aka nada kebijakan-kebijakan yang dapat memuluskan pertumbuhan di tahun ini.

Pemerintah akan mengerahkan semua potensi dalam pengembangan infrastruktur ini, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, BUMN dan hutang.

Juru bicara dari National Development and Reform Commission (NDRC) Li pumin, mengatakan bahwa Bappenas-nya RRT, investasi akan dibuka pada tujuh bidang  industri yakni, kesehatan, energy sumber non polutan, transportasi dan pertambangan serta minyak dan gas. NDRC juga masih melakukan penelitian terhadap bidang-bidang lainnya yang mungkin harus mendapat dukungan pemerintah agar dapat tumbuh lebih cepat.

Pemerintah Tiongkok mengupayakan hal tersebut karena tidak ingin memberi stimulasi besar-besaran yang menyebabkan rasio hutangnya terhadap PDB mencapai hingga 200 persen. Hal tersebutlah yang menyebabkan pada tahun lalu bank sentral menambah likuiditas di pasar dan menurunkan tingkat suku bunga.

Total investasi aset tetap negara dalam kurun waktu 11 bulan di tahun 2014 berjumlah 45,1 triliun yuan, data ini didapat berdasarkan catatan Biro Statistik Nasional Tiongkok.

Untuk pembangunan transportasi, lingkungan dan pengelolaan air serta untuk pasokan gas, air dan panas bumi didapat dari hasil investasi pengembangan infrastruktur senilai 9.8 triliun yuan, atau setara Rp 20 biliun.

Sumber: housingestate