www.peluangproperti.com

Proyek yang dinamakan 3D Print Canal House ini sedang di kerjakan oleh tim inovator asal Amsterdam, proyek ini menggabungkan bangunan antara pusat penelitian dengan ruang pameran terbuka.
Dengan menggunakan cetakan 3D, harga perumahan akan jauh lebih terjangkau karena cetakan 3D membangun lapisan demi lapisan berdasarkan  model digital tiga dimensi, dengan demikian bangunan lebih cepat selesai dan lebih aman jika dibandingkan metode konstruksi tradisional.

Sebuah perusahaan di Tiongkok, pada awal tahun ini membangun 10 rumah dalam waktu satu hari, dengan biaya sebesar 5.000 dollar AS atau senilai 62,125 juta per unit rumah.
Jadi tujuan dari cetakan 3D adalah untuk menciptakan sebuah teknik bangunan yang hemat biaya, berkelanjutan dan nyaman, hal ini disampaikan oleh  Hans Vermeulen, salah seorang dari arsitek asal Amsterdam.

Solusi yang paling sempurna untuk perumahan rakyat serta cocok untuk perumahan didaerah bencana adalah dengan menggunakan cetakan 3 D karena teknik yang di gunakan oleh cetakan ini sangat cepat, murah dan sebagian besar dapat di kerjakan secara otomatis.

Kelebihan pada cetakan 3D ditingkatkan oleh tim Amsterdam dengan menggunakan plastik yang terbuat dari minyak sayur jadi bukan dari minyak bumi. Setiap bangunan akan di cetak dalam potongan, dengan posisi kamar-kamar yang pada akhirnya akan di cocokkan untuk menciptakan struktur yang lengkap.

Sesuai dengan namanya, cetakan ini juga di sesuaikan dengan budaya dan sejarah lokal dengan memakai metode produksi modern, desain Amsterdam Canal House ini mencontoh rumah tradisional yang telah berumur hampir 400 tahun dan di dekorasi dengan berbagai banyak hiasan.

Menurut Vermeulen, 3D Print Canal House adalah salah satu contoh perintis rumah yang pertama di cetak di tempat dengan menggunakan printer 3D portable berukuran besar.

Metode kontruksi cetak 3D otomatis  atau kontur kerajinan telah di kembangkan oleh Behrokh Khoshnevis , dari University of Southern California. Metode Kontur Kerajinan, menggunakan beton basah dengan proses pengeringan yang cepat, dan menggabungkan penguatan, unit elektrikal serta  pipa otomatis melalui proses tersebut.

Teknik cetakan ini sangat efisien karena dapat mencetak sebuah rumah yang berukuran 2.500 kaki atau sekitar 232 meter persegi dalam waktu 24 jam. Dengan demikian dapat menghemat biaya hingga 60 persen jika dibandingkan dengan kontruksi tradisional.

Metode ini dapat menciptakan struktur secara digital sehingga tidak ada batasan bentuk yang rumit, dengan demikian metode ini dapat membuat rumah adat dengan menggunakan cetak biru pribadi.

Sumber: Kompas