135 Rabu, 22 Oktober 2014 | 15:05:14

Tiongkok masih rentan penggelembungan properti

Tiongkok masih rentan penggelembungan propertiilustrasi

Pertumbuhan Tiongkok diprediksikan masih akan terus melambat sampai empat persen. Hal ini diperkirakan oleh Riset internasional Conference Board. Tiongkok masih akan menghadapi berbagai perlambatan struktural dan ketidakpastian arah kebijakan perekonomian.

Berdasarkan statistik, Perlambatan ekonomi Tiongkok pada kuartal III-2014 mencapai 7,3 persen. Angka ini lebih tinggi dari prediksi senilai 7,2 persen tetapi merupakan pertumbuhan terendah sejak 2009. Waktu itu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok hanya sekitar 6,6 persen.

Sektor properti juga masih mengalami kesulitan akibat gelembung properti. Kemudian penanggulangan korupsi, dan permintaan global yang masih kecil. Untuk itu pemerintah Tiongkok melakukan berbagai kebijakan moneter.

Menurut Badan statistik Tiongkok (NBS) kondisi ini merupakan momentum untuk menuju pertumbuhan yang stabil. Pemerintah juga selalu mengupayakan perbaikan tersebut.

Pihak NBS juga melalui Juru bicaranya Sheng Laiyun mengakui perlambatan ekonomi mulai dirasakan. Beberapa hal penyebabnya adalah kondisi domestik dan global yang masih rumit sehingga pembangunan ekonomi akan menghadapi banyak tantangan.

Pemerintah Tiongkok menargetkan hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5 %. Namun analis menyebutkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini hanya berada di kisaran 7,3%.

Bahkan dari IMF, Dana Moneter Internasional telah mendesak Tiongkok untuk menetapkan target pertumbuhan ekonomi negaranya menjadi 7 persen di tahun 2015 sejak bulan Juli lalu. Hal ini karena masih disinyalir rentan terhadap popensi penggelembungan properti dan meningkatnya utang daerah.

Sumber : skalanews, vibiznews, medanbisnisdaily

📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

Pencarian Berita