Pasar Resindensial Hong Kong Tertolong Pajak
wisataluarnegeri
Kebijakan perpajakan yang dikeluarkan pemerintah Hong Kong Februari lalu menyemangati pasar properti. Nama kebijakan tersebut adalah Double Stamp Duty (DSD), diterapkan pada pembeli properti baru yang belum bisa menjual properti lamanya. Keputusan baru ini memudahkan, karena periode penjualan rumah lama itu lebih lama, dari 4-5 bulan menjadi 6 bulan.
Pajak baru itu bertujuan mendorong pasar agar lebih bersemangat, baik pasar primer maupun pasar sekunder. Pengaruhnya terlihat pada medio tahun ini. Berdasarkan riset Knight Frank, pada semester pertama 2014, jumlah transaksi di pasar seken meningkat 14 persen dari semester kedua 2013 atau mencapai angka 2.000 walaupun jumlah tersebut masih lebih rendah 10 persen dibanding periode semester pertama 2013. Sebabnya yaitu pasok di pasar seken terbatas dan ketatnya persaingan harga pada proyek-proyek residensial baru. “Kami memang tidak berharap jumlah transaksi di pasar bisa ini lebih banyak,” kata Nicholas Holt, Kepala Riset Knight Frank Asia Pacific.
Menurut Knight Frank, banyak proyek baru menawarkan bermacam-macam insentif. Karena itu banyak investor tertarik, khususnya di lokasi-lokasi utama. Seperti, Grand Austin di West Kowloon, penjualan meningkat tajam pada penjualan tahap pertama pada akhir Juni 2014. Mayoritas pembeli ingin investasi dalam jangka panjang dan pembeli asal Tiongkok daratan kembali berpartisipasi meskipun jumlahnya masih sedikit.
Knight Frank memperkirakan volume transaksi akan menanjak lebih tinggi pada bulan-bulan mendatang, seiring dengan menguatnya daya beli konsumen. Sedikit koreksi harga akan terjadi, terutama di daerah New Territories. Hal ini menyangkut masih adanya kebijakan pemerintah untuk mendinginkan ekonomi, selain juga meningkatnya jumlah pasok.
Sumber: housing estate
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.