Benahi Kredit Properti, Eropa Butuh Rp 9.264 Triliun
Kompas
Guna memperbaiki neraca keuangannya, perbankan Eropa dan sejumlah pengelola aset berniat menjual atau merestrukturisasi hutang real estate yang mereka kelola. Berdasarkan yang dikemukakan Cushman & Wakefield Inc, aset hutang yang harus dilepas berjumlah 584 miliar euro atau 795 miliar dolar AS, lebih dari Rp9.264 triliun. Angka tersebut mencapai lima kali lipat APBN Indonesia.
Penjualan aset sudah terjadi selama setahun terakhir, tetapi dewasa ini nilainya semakin meningkat. Sebagaimana Sareb (Sociedad de Gestión de Activos procedentes de la Reestructuración Bancaria atau perusahaan pengelola aset untuk restrukturisasi perbankan Spanyol, serupa dengan BPPN), sudah melepas aset hutang sebesar 40,9 miliar euro atau setara dengan Rp 650 triliun selama periode enam bulan ini. Menurut broker aset yang berpusat di New York, jumlah itu naik 611 persen dibandingkan jumah tahun lalu. Royal Bank of Scotland dikabarkan juga akan meningkatkan penjualan portofolio hutangnya, menimbang biaya kreditnya yang turun tahun lalu bersamaan membaiknya sentimen ekonomi.
Cushman & Wakefield memprediksi bahwa tahun ini transaksi investor asal AS untuk menyelesaikan hutang mencapai 60 miliar euro atau lebih dari Rp 636 triliun karena mereka paling berminat atas aset-aset tersebut. Perusahaan besar seperti Lone Star Funds dan Cerberus Capital Management LP adalah yang siap mengambil kesempatan sehingga perusahaan kecil yang berminat ditaksir akan kalah saing, ungkap Cushman & Wakefield.
“Investor-investor asal AS mampu mengucurkan modal secara besar-besaran untuk mengambil aset real estat yang menguntungkan,” ujar Frank Nickel, Executive Chairman Cushman & Wakefield EMEA Corporate Finance Group.
Karena ditawarkan dalam pola paket, pelepasan aset besar-besaran itu sangat digemari. Yaitu aset-aset utama dan pasarnya dijadikan satu kesatuan transaksi sehingga pembeli bisa mendapat keuntungan lebih besar. Lone Star menempati urutan pertama dalam membeli hutang real estate karena berani mengeluarkan biaya sebesar 15 miliar euro atau Rp239 triliun. Urutan kedua ditempati oleh Ceberus dengan nilai pembelian sebesar 6,3 miliar euro atau lebih dari Rp100 triliun.
Nilai transaksi penjualan hutang dikatakan mengalami kenaikan dalam setahun terakhir. Pada semester pertama nilainya 621 euro atau Rp 9,9 triliun, menigkat dibanding tahun lalu 346 juta euro atau Rp 5,5 triliun.
Sumber: housing estate
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.