Pengembangkan Cina Gunakan Jurus Buy-back
Bloomberg
Para pengempang properti dari dua pasar properti terlemah di Cina mulai mengeluarkan jurus Buy-back, atau membeli kembali rumah-rumah masyarkat dengah harga tinggi di atas pasaran. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan kembali angka penjualan yang belakangan ini terus melambat karena permintaan properti yang “sepi”.
Kawasan dengan harga hunian yang paling jatuh, Hangzhou, kini tengah diawasi kegiatan jual-beli propertinya oleh pemerintah setempat. Shanheng Real Estate Group menawarkan pilihan Buy-back untuk apartemen mereka dalam waktu lima tahun. Harga yang ditawarkanpun mencapai 40 persen di atas harga pembelian awal. DoThink Group juga menawarkan pilihan yang sama di Wenzhou, dimana tiga proyek huniannya akan dibeli dengan harga 120 persen diatas harga pembelian awal.
Pilihan Buy-back tersebut merupakan strategi terbaru yang tengah dilakukan oleh para pengembang di seluruh Cina untuk mempertahankan target penjualannya tahun ini. Strategi tersebut termasuk mengurangi harga, menunda peluncuran proyek baru, dan penawaran secara insentif kepada para calon pembeli potensial.
Seperti yang tengah marak diberitakan, harga hunian di Cina baru saja mengalami penurunan bulan Mei dan April lalu, dan penurunan ini tersebar di 70 kota di Cina. Angka tersebut merupakan jumlah penurunan terbesar sejak bulan Mei tahun 2012 lalu. Pemerintah setempat bahkan mengatakan bahwa kemerosotan yang lebih tajam dalam sektor properti akan mejadi risiko terbesar untuk perekonomian di Cina untuk beberapa tahun mendatang.
“Sudah jelas, mereka sangat membutuhkan dana tunai,” ujar Dai Fang, analis keuangan di Zheshang Securities Co, Shanghai. “Jika cara ini berhasil, pengembang lain pasti akan mengikuti juga,” imbuhnya.
Seperti yang telah diketahui, dalam lima bulan pertama tahun ini saja, penjualan hunian di Cina telah mengalami kemerosotan sebesar 10, 2 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, saat kondisi kredit sedang ketat-ketatnya dan ekonomi sedang lambat-lambatnya, yakni sebesar 27 persen.
Berdasarkan hasil penelitian dari SouFun Holdings Ltd, terhitung dari bulan Mei lalu, harga hunian baru di 100 kota di Cina pada akhir Juni rata-rata turun sebesar 0,5 persen. Penurunan tersebut 0,3 persen lebih cepat di bulan Mei setelah 23 bulan berturut-turut, dihitung dari keuntungan yang didapat.
Syarat Buy-back
Shanheng Real Estate, yang berada di bawah naungan Shanshan Group Co, produsen pakaian asal Shangai, menyatakan bahwa pilihan Buy-back akan membantu untuk menarik lebih dari 1.000 calon pembeli potensial untuk proyek Yishanjun, yang ddalam bahasa Cina berarti “rumah gunung”. Lokasinya hanya setengah jam berkendara dari pusat kota Hangzhou.
Xiao Jixiao, Presiden Shanshan Group Co, juga mengungkapkan bahwa dari total 100 unit, setidaknya ada 50 unit yang memenuhi persyaratan untuk Buy-back. Jumlah tersebut lebih banyak dari total penjualan proyek dalam lima bulan pertama tahun ini.
“Lima tahun berjalannya strategi Buy-back ini akan membantu banyak orang yang ingin membeli hunian. Karena sebenarnya, daya beli pasar masih sangat kuat.” Ujarnya.
Sumber: Bloomberg
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.