www.peluangproperti.com

Seperti yang telah terjadi di Afrika Selatan dan Jerman yang pernah menjabat sebagai tuan rumah pesta sepak bola dunia FIFA World Cup, bisnis hotel di Brazil mengalami kerugian dengan pendapatan per kamarnya yang menurun sejak ajang olahraga tersebut dimulai.

Menurut hasil riset hotel STR Global, pada awal bulan Juni ini kinerja perhotelan di Brazil anjlok mengikuti tradisi sebelumnya yang telah dialami oleh Afrika Selatan dan Jerman. Bahkan di Afrika Selatan, kinerja perhotelannya menurun drastis sepekan sebelum Piala Dunia 2010 dimulai.

Diperkirakan hal ini terjadi karena pasokan kamar dan pertumbuhan rata-rata perhari di negara-negara tersebut meningkat. Begitu juga yang kira-kira sedang terjadi pada Brazil. Kinerja tahunannya merosot drastis karena rendahnya tingkat hunian selama Maret dan April 2014. Walaupun tingkat huniannya menurun, Brazil mengalami kenaikan tarif kamar harian atau ADR (Average Daily Rate) yang dibantu oleh festival Carnival.

Anjloknya tingkat hunian perhotelan di Brazil juga didorong oleh pertumbuhan tahunan sebesar 1,0 persen sejak 2008. Padahal sebelumnya, pertumbuhan pasokan di negeri Samba ini cenderung stabil. Ini adalah kali pertamanya angka tersebut meningkat tajam menjelang Piala Dunia dan Olimpiade. Sebaliknya, Brazil justru mengalami penurunan permintaan hingga sekarang sejak 2012.

Padahal di tahun-tahun sebelumnya Brazil mampu secara konsisten meningkatkan ADR secara signifikan tanpa mempengaruhi tingkat hunian. Faktor utama yang mendorong naiknya ADR ini adalah meningkatnya inflasi yang saat ini mencapai angka 6,4 persen.

Walaupun pertumbuhan pasokan sangat banyak, pembangunan hotel dan pengembangan belum juga di”rem”, jumlahnya bahkan mencapai 21 persen. Di akhir 2015, diperkirakan ada sekitar 23.000 kamar siap beroperasi. Sebesar 69 persen dari pertumbuhan tersebut terbagi-bagi untuk hotel budget, hotel kelas menengah, dan menengah ke atas.

Hotel-hotel internasional yang menambah daftar portofolio mereka di Brazil juga turut serta dalam menambah jumlah pasokan kamar baru. Tak hanya ekspansi di kota-kota besar dan tujuan wisata utama, hotel-hotel tersebut juga merambah ke kota-kota lapis kedua dan ketiga yang memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.

 

Sumber:

World Property Channel