www.peluangproperti.com

Penyelenggaraan Piala Dunia umumnya membawa berkah tersendiri bagi negara tuan rumah. Tak terkecuali Brasil. Negara Samba ini didapuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.  Bisnis penginapan merupakan salah satu bisnis yang menuai keuntungan pada penyelenggaraan Piala Dunia ini. Tercatat tarif penginapan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Kenaikan tarif merata di setiap jenis penginapan. Tidak hanya hotel berbintang, hostel, penginapan yang hanya menyediakan kamar dan sarapan pagi saja, mengalami kenaikan tarif menjadi USD 90-USD 500 (Sekitar Ro 1 juta-Rp 5,7juta).

Saat ini hanya tersedia 21.639 kamar hotel konvensional di Brasil. Angka ini tentulah jauh lebih rendah dibandingkan jumlah pengemar sepak bola yang akan menghadiri Piala Dunai ini,  mencapai 600.000 orang. Hal inilah yang mendorong munculnya penginapan kelas melati (love motel) dan guesthouse di  favelas.

Umumnya love motel dikenal sebagai hotel jam-jaman karena menyewakan kamar 4-6 jam saja, tapi khusus untuk Piala Dunia ini love motel akan membuka penyewaan kamar sehari penuh.

Selain love motel, ada kamar dari rumah penduduk yang juga bisa disewa. Tarif yang dikenakan juga cukup mahal yaitu USD 200 (sekitar 2,3 juta). 

Favelas adalah kawasan kumuh di Rio de Janeiro, Brazil yang menyediakan guesthouse. Tarif guesthouse juga mengalami kenaikan dari USD 23 per malam menjadi USD 138 (sekitar 1,6 juta).

Selain penginapan, ada juga tenda yang bias disewakan. Tercatat 75 persen tenda sudah terbooking untuk paruh pertama turnamen.

Kenaikan tarif ini cukup terasa di kantong para pengemar sepak bola.  Raphael Ruland, penggemar sepak bola dari Jerman yang sudah dua kali menyaksikan penyelenggaraan Piala Dunia, misalnya, Ia mengaku kenaikan biaya akomodasi seringkali membuatnya berpikir ulang untuk menyaksikan Piala Dunia secara langsung.

Sumber : Reuters, Theatlanticcities