Isu SARA di Pasar Properti Singapura
Singapura merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman penduduk dengan komposisi , 74 persen Tiongkok, 13 persen Melayu, 9 persen India, dan 3 persen dari beragam kelompok lainnya. Satu persen dari jumlah penduduk Singapura memilih untuk menyewa rumah.
Banyak iklan properti yang terang-terangan menyebutkan salah satu syarat penyewa yakni bukan berasal dari etnis Tiongkok daratan dan India. Isu SARA inilah yang menjadikan tantangan Pasar Singapura semakin berat setelah digoncang penurunan harga jual baru-baru ini.
Para Pakar properti berpendapat bahwa penolakan kedua etnis tersebut sebagai penyewa rumah merupakan hal yang wajar. Bukan hanya karena perbedaan budaya, tapi juga karena kebiasaan memasak dengan bumbu-bumbu menyengat yang baunya sulit dihilangkan serta rendahnya sikap menjaga kebersihan rumah sewa.
Rajan Zed, Presiden Universal Society of Hinduism (USH) sebagai perwakilan dari etnis India telah meminta Presiden Singapura Tony Tan dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong untuk mengakhiri isu tersebut.
Sumber : ibtimes
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.