www.peluangproperti.com

Inggris berencana mengeluarkan kebijakan pajak untuk keuntungan yang didapat dari penjualan rumah. Kebijakan ini ditujukan untuk investor non-residen yang dijadwalkan akan dimulai pada April 2015. Dilansir dari worldpropertychannel, Jumat (6/12/2013), Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, akan segera mengumumkan kebijakan ini di parlemen. Kebijakan tersebut memaksa warga Inggris untuk menanggung pajak atas penjualan rumah kedua yang ditingkatkan dari 18 persen, menjadi 28 persen.

"Ini tidak adil," kata salah seorang pejbat pemerintah setempat.

"Inggris adalah negara yang terbuka untuk menyambut para investor dari seluruh dunia. Tapi itu tidak benar bahwa mereka yang tinggal di negara ini harus membayar pajak capital gain ketika mereka menjual rumah yang tidak ditempati secara tetap, sementara mereka yang menempati rumah secara tetap tidak membayar," protesnya.

Sementara itu, pemerintah telah meninjau kembali proposal mengenai kenaikan pajak untuk membantu pemerintah dalam mengawasi kecenderungan harga properti yang mulai beranjak naik di London. Seorang analis menyebut kalau investor asing sangat bertanggungjawab atas peningkatan pasar properti di London.

Di lain hal beberapa pengamat percaya kalau penetapan kebijakan penetapan pajak baru ini akan membantu menstabilkan pasar.

"Pajak bukanlah pendorong utama bagi mayoritas pembeli internasional properti di London, kata Penasehat Real Estate Knight Frank, Liam Bailey.
 
Menurutnya, antisipasi penghapusan pajak capital gain ini untuk pembeli non penduduk asli hanya akan memiliki dampak marjinal pada permintan harga. Dia mengatakan, aturan pajak capita gain ini membawa perubahan di Inggris. Sama seperti New York dan Paris, dimana pemerintahnya menetapkan pajak capital gain sekitar 35 hingga 50 persen, tergantung status tinggal si pemilik rumah. (wdi)

Sumber : Okezone