www.peluangproperti.com

Untuk membantu wisatawan mencari penginapan murah di suatu destinasi, banyak situs menawarkan apartemen dan kamar murah untuk disewakan dengan harga miring. Sayang, kini beberapa kota besar di dunia melarang hal tersebut. Harga sewa apartemen atau kamar di luar negeri untuk hanya beberapa hari biasanya lebih murah daripada menginap di hotel. Banyak situs yang menawarkannya, dan tentu lebih disukai wisatawan daripada harus menghabiskan uang menginap di hotel.

Namun, untuk beberapa kota besar di dunia, wisatawan nampaknya terpaksa harus menginap di hotel karena adanya pelarangan bagi pemilik apartemen untuk menyewakan propertinya pada wisatawan asing. Kota-kota seperti Berlin, Paris, dan New York adalah beberapa yang mengeluarkan pelarangan tersebut.

Beberapa waktu lalu, seorang pemilik apartemen di New York harus membayar denda besar karena menyewakan apartemennya pada orang asing. Memang, di kota tersebut ada peraturan bahwa pemilik apartemen tidak boleh menyewakan apartemennya selama kurang dari 30 hari.

Pemerintah New York bahkan meminta Airbnb, situs yang membantu wisatawan mencari apartemen atau kamar sewaan, untuk menutup informasi tentang penyewaan properti di New York.

Kini, Paris dan Berlin mempertimbangkan untuk melakukan pelarangan terhadap penyewaan apartemen tersebut. Paris berencana melarang pemilik apartemen untuk menyewakan propertinya kurang dari setahun. Sementara, peraturan di Berlin kurang lebih sama seperti di New York.

Menurut situs Housetrip, yang juga menyewakan properti seperti Airbnb, adanya pelarangan ini justru akan membahayakan wisatawan.

"Wisatawan akan terus mencari tempat menginap yang lebih murah daripada hotel, dan mereka akan melakukannya di bawah tangan tanpa bantuan situs resmi. Itu sangat berbahaya dan rawan penipuan," kata Ryan Levitt dari Housetrip, seperti dikutip Dailymail, Selasa (19/11/2013).

Sumber : Travel Okezone