Daftar Pengembang yang Sering Mengecewakan Konsumen
Merdeka
Kasus pengembang properti yang terjadi pada tahun 2014, ada 157 kasus. Data tersebut diperoleh dari YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia). Dari 157 kasus tersebut ada kurang lebih 100 pengembang yang mengecewakan konsumen.
Angka yang cukup mengejutkan, karena kurangnya pelayanan yang baik dari para pengembang kepada pihak konsumen. Hal tersebut tidak mungkin terjadi apabila konsumen puas atas pelayanannya.
Keluhan yang diberikan yaitu seputar kualitas pelayanan, tata letak bangunan dan spesifikasi, pembuatan akta jual beli, perjanjian pengikatan jual beli, hak guna bangunan, iuran pengelolaan lingkungan, dan restruktur cicilan.
Tanah properti juga kerap kali menjadi bahan aduan konsumen, karena tanah tersebut bermasalah dengan promo yang tidak sesuai dengan kenyataan, terjadi sengketa lahan, pelayanan yang tidak memuaskan, tidak mendapat izin dari pejabat setempat, dan sebagainya.
Menurut Sularsi yang merupakan Kordinator Pengaduan dan Hukum dari YLKI, kasus yang sedang meningkat pada tahun 2014 adalah kasus mengenai properti rumah susun.
Kasus tersebut meningkat karena adanya pengembangan bangunan rumah susun, sehingga banyak pengembang yang diadukan karena pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
Pengembang yang masuk kedalam daftar pengaduan ke YLKI adalah :
- Agung Podomoro Group
- PT. Cipta Diamond Property
- PT. Adhi Realty
- PT. Karya Makmur
- PT. Selaras Mitra Sejati
- PT. Laguna Alam Abadi
- PT. Buana Kassiti
- PT. Sumarecon Agung Tbk
- PT. Mitra Safir Sejahtera
Pada daftar perusahaan diatas, terdapat beraneka jumlah kasus yang didapat oleh setiap perusahaan. Dalam hal ini, YLKI belum bisa menggolongkan kasus yang ada sesuai dengan klasifikasi masing- masing. Hal tersebut terjadi karena kurangnya data yang diberikan oleh pihak pengembang.
Keluhan pada sektor properti ini, membuatnya berada pada peringkat kedua yang mendapatkan keluhan terbanyak, yang mana pada peringkat pertama diduduki oleh Sektor perbankan.
Kasus tersebut dapat dikurangi dengan cara meningkatkan kualitas layanan pada sektor properti, sehingga sektor properti tidak menduduki peringkat kedua dalam masalah tersebut.
Sumber : Kompas
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.