203 Jum'at, 05 September 2014 | 11:27:32

Kawasan Industri Kendal Dibuka Kuartal I 2015

Kawasan Industri Kendal Dibuka Kuartal I 2015beritabekasi

Kawasan Industri di dalam area pengembangan kota mandiri Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, akan dibuka pada kuartal I 2015 mendatang. Sutedja Sidarta Darmono selaku Presiden Direktur PT Graha Buana Cikarang, memastikan hal tersebut pada Kompas.com, Selasa (2/9/2014). "Kami menargetkan membuka Kawasan Industri Kendal pada kuartal I 2015. Saat ini sebagian besar lahannya sedang dipasarkan. Banyak industri manufaktur yang meminati kawasan industri ini. Terutama perusahaan-perusahaan multinasional, karena Kawasan Industri Kendal dirancang untuk perusahaan yang berorientasi ekspor ke mancanegara," ungkap Sutedja.

Konsep yang dipakai adalah kawasan industri modern yang memungkinkan perusahaan multinasional skala besar membuka usahanya di sini. Mereka melengkapinya dengan infrastruktur, utilitas serta teknologi modern. Kota mandiri Kawasan Industri Kendal adalah kolaborasi strategis antara PT Jababeka Tbk, dan raksasa investasi Singapura yaitu Temasek Holdings.

Temasek sendiri masuk melalui Sembawang Corporation, sedangkan Jababeka melalui PT Graha Buana Cikarang. Baik PT Graha Buana Cikarang ataupun Sembawang Corporation memberikan modal sebesar masing-masing 51 persen dan 49 persen dari jumlah Rp 1,2 triliun yang diserahkan melalui PT Kawasan Industri Kendal.

Pembangunan kota mandiri seluas 2.000 hektar tersebut, akan meniru kota mandiri Jababeka City. Di dalamnya terdapat lahan industri sebanyak 10 zona yang masing-masing seluas 200 hektar, 15.000 hunian dengan properti komersial, pusat bisnis serta fasilitas penunjang. Dengan dibukanya Kawasan Industri Kendal 2015 mendatang, akan membantu pertumbuhan sektor kawasan industri secara Nasional.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar menilai, pertumbuhan kawasan industri mencapai 20 persen per tahun. Pertumbuhan itu termasuk moderat, karena mendirikan kawasan industri perlu dana besar.

"Selain itu, membangun kawasan industri harus melihat juga kondisi di sekitarnya apakah infrastruktur dan akses menuju kawasan industri memadai atau tidak. Apakah di sekitarnya terdapat pelabuhan dan bandara atau tidak. Ini yang harus menjadi pertimbangan pengembang," papar Sanny.

 

 

Sumber: Kompas

📄 View Comment

Tulis Komentar

4 Komentar

  1. image
    Ignasi Cleto Agustus 29, 12:53

    Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.

    Tanggapi Komentar
Lihat semua komentar

Tulis Komentar

Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat menulis komentar.

    Berita Terkait

    Tidak ada artikel terkait

Pencarian Berita