www.peluangproperti.com

Pada semester pertama tahun 2014, PT Intiland Development TBK memperoleh  laba Rp 199,9 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 42,3 persen dari periode yang sama tahun 2013 lalu.perseroan juga memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 854,8 miliar. Hai itu berarti pendapatan perusahaan naik 11,8 persen dibandingkan tahun 2013 lalu yang hanya sebesar Rp 764,9 miliar.

Berdasarkan yang dikatakan Archied Noto Pradono selaku Direktur Pengelolaan Investasi dan Modal Intiland, laba usaha perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 14,2 persen menjadi Rp 286,2 miliar. “Kami berharap iklim properti akan terus membaik di paruh kedua tahun ini sehingga kita mampu mencapai target,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima housing-estate.com di Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Kinerja perseroan didukung meningkatkan pendapatan dari seluruh segmen usaha, contohnya pengembangan proyek mixed use development, kawasan industri, dan investasi propeti. Proporsinya adalah Rp 775,8 miliar atau 90,8 persen pendapatan dari pengembangan atau development income dan Rp 78,9 miliar atau 9,2 persen dari pendapatan berkelanjutan atau recurring income.

Archield memaparkan, kontribusi dari mixed use development sebesar Rp302,8 miliar atau 35,4 persen, perumahan dan kondominium Rp275,8 miliar atau 32,3 persen, perkantoran South Quarter Rp241,1 miliar atau 28,2 persen, dan kawasan industri Ngoro Industrial Park Rp197,3 miliar atau 23,1 persen. Sedangkan untuk recurring income dari penyewaan perkantoran, pengelolaan lapangan golf dan klub olahraga, rumah sakit, dan jaringan Hotel Intiwhiz.

Pengembang proyek superblok akan menjadi salah satu pilar pertumbuhan Intiland di masa mendatang.  Pengembangan proyek jangka panjang seperti ini diyakini efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Sumber: housing estate