Proyek Pengembang Asal Malasyia di Riau
Gurihnya bisnis properti di Indonesia rupanya juga menarik investor asing untuk menanam investasi di Indonesia. Landmarks Berhard contohnya. Pengembang asal Malasyia ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar USD 3,5 miliar untuk membangun proyek mixed used di atas lahan seluas 338 hektar.
Proyek yang berlokasi di Bintan, provinsi Kepulauan Riau ini diberi nama dengan Treasure Bay Bintan (TBB). Proyek ini rencananya akan dikembangkan dalam tiga tahap selama 10 -12 tahun kedepan.
Tahap pertama yang membutuhkan waktu selama 3 tahun ini akan dibangun di atas lahan seluas 90 hektar dengan nilai investasi sebesar USD 650 juta. Tahap ini meliputi pembangunan resort hotel, crystal Lagoon 1, entertainment/ritel, rekreasi, Mangrove Eco Park, Wellness Resort 1dan1.500 atraksi wisata baru dalam lima tahun mendatang, yang saling terhubung dengan laguna, jalur air, dan lajur pejalan kaki.
“Untuk Tahap Pertama, kami berfokus menciptakan pengalaman wisata yang inovatif melalui pengembangan cluster, meningkatkan waktu tinggal, serta pembuatan lanskap yang ikonis untuk memposisikan Treasure Bay sebagai ikon wisata di Asia,” kata Paul Leong, Chief Operating Officer, Destination Development, Landmarks
Tahap kedua akan dibangun di atas lahan seluas 75 hektare serta meliputi pembangunan Resort & Villa, Crystal Lagoon 2, Mediterrane Commercial, Wellness Resort 2 dan waterfont
Sedangkan untuk tahap terakhir yaitu tahap ketiga masih dalam proses penentuan desain.
TBB diharapkan mampu mendongkrak pariwisata di Bintan sehingga jumlah wisatawan yang datang naik mencapai angka satu juta di tahun 2017 mendatang. TBB ditargetkan akan dibuka pada kuartal keempat tahun 2014 ini.
Selain itu, TBB diharapkan mampu menambah lapangan pekerjaan di sektor pariwisata.
Sumber : Investor Daily
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.