Apartemen Sumatera 36, Wujud Trend Apartemen di Surabaya
PT Intiland Development Tbk telah merampungkan tahap kontruksi bagi pembangunan apartemen mewah Sumatera 36 dengan melakukan penutupan atap atau topping off. Apartemen di dalam kota Surabaya ini ditargetkan siap huni dalam 5 bulan ke depan.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland, Sinarto, mengatakan apartemen Sumatera 36 dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen kelas menengah baik dari maupun luar kota Surabaya yang ingin memiliki tempat tinggal di pusat kota.
Lahan yang tersedia bagi pembangunan apartemen tersebut sangat terbatas, hanya seluas 2.300 m2. Begitu pula Pemkot Surabaya juga membatasi ketinggiannya yang hanya 12 lantai dari 15 lantai yang diajukan. Apartemen pun hanya mampu menyediakan 63 unit yang terdiri dari tiga tipe unit, dua kamar tidur standard sebanyak 22 unit, dua kamar tidur mewah sebanyak 31 unit, tiga kamar tidur sebanyak sembilan unit serta satu unit griya tawang atau yang biasa disebut penthouse. Dari sisi jumlah unit, apartemen Sumatra36 menawarkan kemewahan dengan jumlah penghuni yang terbatas.
"Semuanya itu mengindikasikan kalau apartemen ini memang diperuntukkan untuk menengah ke atas yang menginginkan kenyamanan bertempat tinggal di dalam kota," katanya di sela pelaksanaan topping off di lokasi Apartemen Sumatera 36 di Surabaya, Kamis (27/2).
Ditawarkan mulai dari harga 2,9 miliar untuk tipe dua kamar tidur standar, apartemen Sumatra36 merupakan hunian modern yang memiliki keunggulan dari sisi privasi serta lebih tenang dibandingkan dengan apartemen berkonsep superblok. Tidak hanya itu, apartemen ini mengalokasikan 60% dari total lahan untuk area lanskap penghijauan sehingga menghadirkan suasana rindang dan asri.
Fasilitas yang ditawarkan mulai dari kolam renang, jogging track, function room, wifi dan masih banyak lagi. Sinarto menyebut Pengadaan fasilitas-fasilitas ini akan mengantisipasi tren kebiasaan dan kebutuhan masyarakat perkotaan terhadap sebuah konsep hunian yang baik dan berkualitas.
Dijelaskan, pembangunan apartemen Sumatera 36 didasarkan pada semakin menipisnya lahan bagi pengembangan hunian di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Selain itu harga lahan terus melonjak. Agar tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal di dalam kota, Intiland lalu memanfaatkan lokasi yang dimilikinya untuk menyediakan apartemen Sumatera 36.
"Permintaan apartemen mewah selalu ada sekalipun tidak sebanyak apartemen untuk menengah. Buktinya, dari 63 unit yang kita tawarkan, kini tinggal 20 unit dan itupun dalam beberapa bulan kedepan akan terjual," ujar Sinarto.
Sinarto menjelaskan seiring dengan kenaikan bahan bangunan harga unit apartemen sejak mulai dibangun sampai sekarang telah mengalami kenaikan harga hingga 70%. Dibandingkan akhir 2013 lalu, saat ini harganya sudah naik antara 15%-20%.
"Tetapi kenaikan harga ini tidak berpengaruh pada konsumen, apalagi menjelang penyelesaian proyek para konsumen justru memburunya," katanya.
Sinarto menambahkan tren pasar hunian di dalam kota seperti di Surabaya akan mengarah kepada bangunan tinggi atau apartemen.
"Mobilitas tinggi, keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah di pusat kota akan mendorong masyarakat yang ingin tinggal di pusat perkotaan akan memilih apartemen mewah yang mudah dijangkau, praktis tapi tetap ingin mendapatkan kenyamanan seperti tinggal di perumahan," katanya. (ros) (mut) (wdi)
Sumber : Investor Daily, Okezone
Usu inani perfecto quaestio in, id usu paulo eruditi salutandi. In eros prompta dolores nec, ut pro causae conclusionemque. In pro elit mundi dicunt. No odio diam interpretaris pri.